Wonosobo (ANTARA) - Dinas Perumahan, Permukiman, dan Perhubungan (Perkimhub) Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, bakal mengoperasionalkan terminal keselamatan di sejumlah titik.

Sekretaris Dinas Perkimhub kabupaten Wonosobo, Joko Widodo di Wonosobo, Rabu menyampaikan bahwa Kabupaten Wonosobo pada 2019 mendapatkan alokasi anggaran pengadaan alat deteksi dini "early warning system (EWS) beserta peralatan pelengkapnya.

"Peralatan tersebut seperti 'front camera', 'break sensore', dan 'black box' akan dipasang pada kendaraan angkutan barang dan manusia yang berpotensi mengalami gangguan," katanya.

Menurut dia, uji coba operasional terminal keselamatan ini dalam waktu dekat akan dilaksanakan. Kegiatan ini diawali dengan pembentukan tim efektif untuk melaksanakan kegiatan.

Kemudian akan dilanjutkan dengan koordinasi dari pemangku kepentingan terkait, baik internal maupun eksternal disertai dukungan resmi.

"Tim efektif melaksanakan survei titik keselamatan meliputi lokasi terminal keselamatan halte keselamatan 1, halte keselamatan 2, dan parit keselamatan," katanya.

Menurut dia lokasi terakhir yang dipilih kemungkinan SPBU Bojasari Siono dan Terminal Tipe C Mendolo yang akan digunakan untuk melepas seluruh peralatan EWS. Namun mengingat lokasi untuk pelepasan seluruh peralatan dini agar tidak mengganggu dan menjadikan kemacetan lalu lintas maka alternatif dipilih Terminal Tipe C Mendolo.

Ia menjelaskan alur kerja terminal keselamatan ini diawali dengan penghentian kendaraan angkutan penumpang maupun barang yang akan melintas dari Kledung menuju Wonosobo.

"Rencana di halaman pasar Desa Reco akan ditempatkan petugas teknis bidang perhubungan untuk memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan, SIM dan buku KIR," katanya.

Petugas tersebut kemudian akan memberitahukan demi keamanan, maka setiap kendaraan akan dipasangi EWS, break sensor dan front camera.

Selanjutnya dengan dikawal petugas bila terjadi kerusakan kendaraan maka sensor sirine akan menyala dan kendaraan diwajibkan berhenti di halte keselamatan 1.

"Setelah istirahat beberapa saat selanjutnya kendaraan bisa melanjutkan perjalanan kembali, namun jika masih juga mengalami kerusakan atau over heat maka kendaraan berhenti di halte keselamatan 2 untuk istirahat beberapa saat," katanya.

Ia menyampaikan jika dirasa cukup dan kendaraan dalam posisi siap dapat melanjutkan perjalanan, namun jika terpaksa kendaraan tetap mengalami gangguan atau kerusakan maka kendaraan wajib dihentikan atau dibelokkan pada parit keselamatan yang berlokasi di jalur penyelamat Kertek.

Kemudian jika pengemudi merasa masih memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan maka kendaraan terus keluar dari parit keselamatan melewati pertigaan Pasar Kertek. Namun jika kendaraan masih ada gangguan kerusakan maka sirine akan menyala sehingga dapat memberitahukan kepada masyarakat sekitar Pasar Kertek untuk menghindar dari lokasi tersebut agar terhindar dari akibat kecelakaan kendaraan khususnya pertigaan pasar kertek yang selama ini paling sering terjadi kecelakaan.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024