Temanggung (ANTARA) - Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, memanfaatkan masa tenang menjelang Pemilu 2019 melakukan pencegahan politik uang dengan terjun langsung ke masyarakat.
"Kami tidak sendiri, sosialisasi pencegahan ini kami lakukan bersama anggota Polsek dan Koramil Ngadirejo serta pengawas pemilu desa/kelurahan (PPDK)," kata Ketua Panwaslu Kecamatan Ngadirejo Eko Suseno di Temanggung, Senin.
Ia mengatakan sosialisasi ini memang sengaja dilakukan pada masa tenang dengan harapan masyarakat bisa ikut andil dalam pengawasan jalannya Pemilu 2019 sehingga proses demokrasi bisa benar-benar berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kami mengajak masyarakat untuk terlibat dalam pengawasan, peran serta masyarakat sangat besar untuk kesuksesan Pemilu 2019," katanya.
Ia mengatakan pada sosialisasi tersebut, pihaknya mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi politik uang, karena politik uang akan menodai demokrasi.
"Jangan sampai ada politik uang, oleh karena itu kami terus melakukan pencegahan. Salah satunya dengan cara melakukan sosialisasi terjun langsung ke masyarakat," katanya.
Selain menodai proses demokrasi, katanya politik uang memang menjadi momok bagi masyarakat. Politik transaksional ini harus benar-benar dihilangkan, masyarakat harus mengerti dan memahami arti pemilu yang sesungguhnya.
"Kami sudah beberapa kali melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif, harapan kami apa yang kami sampaikan saat sosialisasi bisa disampaikan kepada masyarakat luas," katanya.
Ia mengatakan selain melakukan sosialisasi antipolitik uang, tim gabungan ini juga mengajak kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sesuai dengan pilihan mereka. Jangan sampai masyarakat salah memilih wakil mereka yang duduk di kursi legislatif maupun pemimpin di negeri ini.
"Kami mengajak masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara pada 17 April 2019, gunakan hak suara sesuai dengan pilihan, jangan mudah tergiur dengan iming-iming," katanya.
Ia menuturkan sosialisasi "on the road" ini akan dilakukan hingga Selasa (16/4).
"Sasaran sosialisasi antipolitik uang hari ini kami lakukan di wilayah perkotaan, pasar, dan sejumlah desa yang lokasinya tidak jauh dari kota Ngadirejo, besuk kami akan menyasar daerah yang rawan politik uang dan desa-desa yang terpencil di wilayah Kecamatan Ngadirejo," katanya.
"Kami tidak sendiri, sosialisasi pencegahan ini kami lakukan bersama anggota Polsek dan Koramil Ngadirejo serta pengawas pemilu desa/kelurahan (PPDK)," kata Ketua Panwaslu Kecamatan Ngadirejo Eko Suseno di Temanggung, Senin.
Ia mengatakan sosialisasi ini memang sengaja dilakukan pada masa tenang dengan harapan masyarakat bisa ikut andil dalam pengawasan jalannya Pemilu 2019 sehingga proses demokrasi bisa benar-benar berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kami mengajak masyarakat untuk terlibat dalam pengawasan, peran serta masyarakat sangat besar untuk kesuksesan Pemilu 2019," katanya.
Ia mengatakan pada sosialisasi tersebut, pihaknya mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi politik uang, karena politik uang akan menodai demokrasi.
"Jangan sampai ada politik uang, oleh karena itu kami terus melakukan pencegahan. Salah satunya dengan cara melakukan sosialisasi terjun langsung ke masyarakat," katanya.
Selain menodai proses demokrasi, katanya politik uang memang menjadi momok bagi masyarakat. Politik transaksional ini harus benar-benar dihilangkan, masyarakat harus mengerti dan memahami arti pemilu yang sesungguhnya.
"Kami sudah beberapa kali melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif, harapan kami apa yang kami sampaikan saat sosialisasi bisa disampaikan kepada masyarakat luas," katanya.
Ia mengatakan selain melakukan sosialisasi antipolitik uang, tim gabungan ini juga mengajak kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sesuai dengan pilihan mereka. Jangan sampai masyarakat salah memilih wakil mereka yang duduk di kursi legislatif maupun pemimpin di negeri ini.
"Kami mengajak masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara pada 17 April 2019, gunakan hak suara sesuai dengan pilihan, jangan mudah tergiur dengan iming-iming," katanya.
Ia menuturkan sosialisasi "on the road" ini akan dilakukan hingga Selasa (16/4).
"Sasaran sosialisasi antipolitik uang hari ini kami lakukan di wilayah perkotaan, pasar, dan sejumlah desa yang lokasinya tidak jauh dari kota Ngadirejo, besuk kami akan menyasar daerah yang rawan politik uang dan desa-desa yang terpencil di wilayah Kecamatan Ngadirejo," katanya.