Semarang (ANTARA) - Berdasarkan kajian berbagai literatur dalam dan luar negeri yang mengisahkan kiprah Ratu Kalinyamat sebagai ratu di Jepara maupun jalinan kerja sama dengan sejumlah kesultanan di Nusantara, Ratu Kalinyamat dinilai layak mendapatkan gelar pahlawan nasional di bidang bahari atau maritim.

Penilaian tersebut disampaikan oleh Lestari Moerdijat bersama Tim Pengkajian Ratu Kalinyamat dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Rabu.

Mbak Rerie, sapaan Lestari Moerdijat, mengakui bahwa upaya untuk mendokumentasikan kehidupan Ratu Kalinyamat sampai kini memang masih terus diupayakan bersama Tim Pengkaji dan Penulis Naskah Akademik 

Penelusuran awal dari buku "Da Asia" dari Diego de Couto dan "Suma Oriental" dari Tomi Pires memperlihatkan bahwa Ratu Kalinyamat memiliki hubungan yang baik dengan Sultan Aceh, Sultan Johor, Sultan Banten, dan Sultan Hitu.

Menurut Mbak Rerie, rentang kerja sama maritim yang dibangun oleh Ratu Kalinyamat merupakan fondasi pelayaran Nusantara dan perdagangan antarpulau. 

"Keberadaan Jepara di antara Aceh, Johor, dan Hitu menunjukkan semangat poros maritim telah dimiliki oleh Ratu Kalinyamat," katanya.

Oleh karena itu, dalam pendokumentasian yang lebih baik, Lestari Moerdijat mengharapkan tokoh agama, masyarakat, dan adat dari Aceh, Johor, dan Hitu dapat memberikan dukungan. 

Untuk itu, sudah sepantasnya Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan nasional di bidang kemaritiman. "Pemikiran dan perbuatan Ratu Kalinyamat melewati zamannya dan menjadi inspirasi bagi masyarakat maritim Indonesia," katanya. 

Apalagi pengabdian dan perjuangan yang dilakukan Ratu Kalinyamat dalam mempertahankan pelayaran Nusantara dan perdagangan antarpulau, menurut dia, berlangsung hampir sepanjang hidupnya hingga Jepara memasuki masa keemasannya selama 30 tahun. 

Ia menambahkan kelayakan Ratu Kalinyamat untuk diperjuangankan sebagai pahlawan nasional karena perempuan pemimpin ini amat membantu Sultan Johor dan Sultan Aceh yang dalam kapasitas sebagai pemimpin Jepara saat itu melebihi tugas yang diembannya.
 

Pewarta : Achmad Zaenal M
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024