Cilacap (ANTARA) - Sejumlah petani di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terpaksa panen dini karena tanaman padi mereka roboh akibat hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Salah seorang petani di Desa Adipala, Kecamatan Adipala, Cilacap,  Kasmin Somadiwirya mengatakan tanaman padinya seharusnya baru bisa dipanen sekitar satu pekan lagi.

"Akan tetapi hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi dalam satu pekan terakhir mengakibatkan tanaman padi seluas 0,25 bahu (1 bahu sekitar 7.000 meter persegi, red.) ini roboh," katanya di Desa Adipala, Kamis.

Ia mengaku terpaksa memanen sendiri tanaman padi yang roboh itu karena tidak ada orang yang mau memanennya.

Biasanya jika ada tanaman padi yang akan dipanen, banyak orang yang datang untuk membabat tanaman padi serta merontokkan gabahnya dengan imbalan gabah hasil panen.

Oleh karena tanaman padinya roboh, orang-orang itu tidak bersedia membantu proses panen padi lantaran tanamannya sulit dibabat.

"Dengan kondisi seperti ini, hasil panen paling banyak hanya sekitar 80 kuintal. Biasanya bisa mencapai 1 ton gabah," kata Kasmin.

Kendati demikian, dia mengaku mengambil hikmah dari kejadian tersebut karena dengan memanen sendiri tanaman padinya yang roboh, tidak perlu membayar tenaga pembabat tanaman padi serta perontok gabah.

Petani lainnya, Kalim mengatakan kalaupun ada orang yang mau ikut membabat tanaman padi yang roboh, mereka tidak sekadar meminta imbalan berupa gabah juga minta disediakan makanan dan minuman oleh pemilik sawah.

"Kalau tanaman padi yang akan dipanen tidak roboh, mereka cukup minta imbalan berupa gabah karena sudah bawa makanan dan minuman sendiri. Jadi, kalau kamiharus menyediakan makanan, minuman, dan rokok untuk mereka, kami ya merasa berat karena hasil panen juga sedikit, belum dikurangi untuk upah mereka," katanya.

Tidak puso
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Ermawati Syahyuni mengakui banyak tanaman padi siap panen yang roboh akibat hujan disertai angin kencang.

Akan tetapi, pihaknya tidak memiliki data luas tanaman padi siap panen yang roboh karena tidak sampai mengakibatkan puso sehingga masih bisa dipanen.

"Alhamdulillah tidak ada yang sampai puso meskipun produktivitasnya sedikit mengalami penurunan. Bahkan pada panen raya kali ini, tidak ada tanaman padi di Kabupaten Cilacap yang dilaporkan puso," katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini, luas panen di Kabupaten Cilacap sudah mencapai kisaran 22.000 hektare dari total luas panen hingga akhir Maret sebesar 25.000 hektare.

"Secara keseluruhan, produktivitas rata-rata mencapai 7 ton per hektare, baik yang tanaman padinya normal maupun roboh," katanya.

Erma mengimbau petani yang tanaman padinya siap panen untuk mengantisipasi kemungkinan masih terjadi hujan lebat disertai angin kencang yang dapat mengakibatkan tanaman padi roboh.

Menurut dia, salah satu cara yang dapat digunakan untuk meminimalisasi robohnya tanaman padi, yakni dengan mengikat beberapa rumpun padi menjadi satu kesatuan meskipun sedikit merepotkan petani.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024