Semarang (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta para anggota Pelajar Islam Indonesia (PII) Jaw Tengah untuk terlibat aktif dalam peningkatan jumlah partisipasi pemilih pemula dan menyukseskan Pemilihan Umum 2019.
"PII Jawa Tengah diminta ikut terlibat dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya pemilih pemula dalam pemilu mendatang dengan menyosialisasikan program-program kedua capres," katanya, di Semarang, Senin.
Ia menyebutkan, berdasarkan informasi darj KPU Jateng, keikutsertaan pemilih dari kalangan pelajar dan mahasiswa pada pemilu masih rendah.
Menurut dia, pelaksanaan pemilu dikatakan sukses apabila tingkat partisipasi masyarakat tinggi. "Oleh karena itu perlu ada upaya meningkatkan partisipasi pelajar agar menyalurkan hak pilihnya di tempat pemungutan suara," ujarnya.
Menanggapi itu, Ketua PII Jawa Tengah, Riska Nur Miftah Ulum, menjelaskan, meskipun mereka bersikap netral dalam Pemilu, namun organisasi yang mewadahi pelajar Islam di Jawa Tengah ini siap terlibat dalam menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2019.
Hal-hal yang akan dilakukan PII Jawa Tengah, antara lain, sosialisasi tentang pentingnya berpartisipasi dalam Pemilu, memberikan informasi mengenai tata cara memilih calon presiden dan wakil presiden serta calon anggota legislatif.
"Yang tidak kalah penting adalah memberikan pengetahuan tentang profil dan program, serta visi misi masing-masing calon presiden-wakil presiden," katanya.
Dengan adanya sosialisasi pemilu, lanjut dia, diharapkan partisipasi masyarakat dalam pemilu terus meningkat dan tidak ada lagi masyarakat yang tidak mengetahui profil calon pemimpin Indonesia sehingga para pelajar yang merupakan pemilih pemula, perlu banyak mendapat pemahaman yang benar tentang pentingnya pesta demokrasi.
"Kami sosialisasikan kepada teman-teman pelajar di kota maupun kabupaten di Jateng. Kami akan memaparkan profil kedua calon agar pemilih tahu kriteria dan program yang dicanangkan kedua calon presiden," ujarnya.
Selain terkait pemilu damai, PII juga menyoroti pentingnya wawasan kebangsaan bagi generasi muda bangsa. Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras, bahasa, dan budaya membutuhkan toleransi dari semua pihak, terutama peran dari para pelaja.
"PII Jawa Tengah diminta ikut terlibat dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya pemilih pemula dalam pemilu mendatang dengan menyosialisasikan program-program kedua capres," katanya, di Semarang, Senin.
Ia menyebutkan, berdasarkan informasi darj KPU Jateng, keikutsertaan pemilih dari kalangan pelajar dan mahasiswa pada pemilu masih rendah.
Menurut dia, pelaksanaan pemilu dikatakan sukses apabila tingkat partisipasi masyarakat tinggi. "Oleh karena itu perlu ada upaya meningkatkan partisipasi pelajar agar menyalurkan hak pilihnya di tempat pemungutan suara," ujarnya.
Menanggapi itu, Ketua PII Jawa Tengah, Riska Nur Miftah Ulum, menjelaskan, meskipun mereka bersikap netral dalam Pemilu, namun organisasi yang mewadahi pelajar Islam di Jawa Tengah ini siap terlibat dalam menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2019.
Hal-hal yang akan dilakukan PII Jawa Tengah, antara lain, sosialisasi tentang pentingnya berpartisipasi dalam Pemilu, memberikan informasi mengenai tata cara memilih calon presiden dan wakil presiden serta calon anggota legislatif.
"Yang tidak kalah penting adalah memberikan pengetahuan tentang profil dan program, serta visi misi masing-masing calon presiden-wakil presiden," katanya.
Dengan adanya sosialisasi pemilu, lanjut dia, diharapkan partisipasi masyarakat dalam pemilu terus meningkat dan tidak ada lagi masyarakat yang tidak mengetahui profil calon pemimpin Indonesia sehingga para pelajar yang merupakan pemilih pemula, perlu banyak mendapat pemahaman yang benar tentang pentingnya pesta demokrasi.
"Kami sosialisasikan kepada teman-teman pelajar di kota maupun kabupaten di Jateng. Kami akan memaparkan profil kedua calon agar pemilih tahu kriteria dan program yang dicanangkan kedua calon presiden," ujarnya.
Selain terkait pemilu damai, PII juga menyoroti pentingnya wawasan kebangsaan bagi generasi muda bangsa. Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras, bahasa, dan budaya membutuhkan toleransi dari semua pihak, terutama peran dari para pelaja.