Semarang (ANTARA) - Jaringan Perempuan Nahdlatul Ulama (JPNU) berkomitmen memenangkan pasangan Calon Presiden Joko Widodo dan Kiai Haji Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.

"Program Joko Widodo selama menjabat sebagai presiden dinilai sudah sangat pro perempuan, tentu kita ingin situasi ini terus berjalan dan lebih baik lagi kedepan," kata Ketua Umum JPNU Ida Fauziyah saat memberi pengarahan dalam Rapat Koordinasi JPNU Kota Semarang di Semarang, Kamis.

Selain itu, Capres Jokowi sangat dekat kalangan Nahdlatul Ulama yang ditunjukkan dengan rajin menyambangi pondok pesantren, seperti halnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) semasa hidupnya.

"Ini juga sekaligus menepis kabar bohong, bahwa pemerintahan saat ini anti-Islam dan melakukan kriminalisasi ulama," ujarnya.

Perhatian Jokowi terhadap pesantren, lanjut Ida, juga dibuktikan dengan pembangunan 1.000 balai latihan kerja (BLK) di lingkungan pondok pesantren.

"Calon yang digandeng Pak Jokowi juga seorang kiai yakni kiai kita di PBNU, tidak ada alasan untuk tidak memenangkan pasangan capres ini," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ida juga mengajak perempuan NU tidak melawan fitnah-fitnah yang muncul dengan kembali membuat fitnah.

"Kita lawan fitnah dengan prestasi, berikan pencerahan kepada masyarakat. Kita lawan dengan penjelasan konkret, meski ada pihak yang ingin menjatuhkan dengan memutarbalikkan data yang ada," ujarnya.

Mantan calon wakil gubernur Jateng ini menyatakan ada tudingan bahwa merupakan Jokowi antek asing yang dihembuskan dengan adanya tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia.

"Jumlah TKA di Indonesia ini hanya 0,03 persen, sedangkan warga negara kita yang menjadi tenaga kerja di luar negeri jauh lebih banyak. Termasuk yang berada di China," katanya.

Rois Syuriah PCNU Kota Semarang Kiai Haji Hanief Ismail mengatakan babwa sosok KH Ma'ruf Amin adalah Rois Aam PBNU.

"Jadi sudah seharusnya kita bantu menang. Kita ini harus Tut Wuri Handayani," ujarnya.
Wakil Ketua Dewan Syuro PKB Jateng KH Badawi Basyir menambahkan ada kader terbaik NU yang ikut dalam Pilpres 2019 sehingga sudah menjadi keharusan warga Nahdliyin memberikan dukungan.

"Silakan ibu-ibu NU, 'door to door' ke rumah warga. Disambangi saja, jelaskan saja siapa Pak Jokowi, Kiai Ma'ruf," katanya.

Sementara itu, Ketua Fatayat NU Jawa Tengah Tazkiyatul Mutmainnah menyebutkan sebuah keniscayaan untuk memberikan dukungan kepada KH Ma'ruf Amin yang digandeng Jokowi.

"Namun tentu harus disusun sebaik mungkin sehingga menjadi kekuatan besar, apalagi ini sesuatu yang baik, sehingga harus besar karena pemilu sudah di depan mata," ujarnya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024