Demak (ANTARA) - Progres pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar atau dikenal dengan Jembatan Tanggulangin di perbatasan Kabupaten Kudus dan Demak mencapai 69 persen.

"Untuk saat ini, fokus pekerjaan masih tahap pemasangan gelagar atau konstruksi baja yang membentuk bentangan jembatan," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Underpass Karangsawah dan Jembatan Kolonel Sunandar Alik Mustakim di Demak, Rabu.

Hingga kini, kata dia, masih dalam tahap pemasangan gelagar tengah dua dari lima baris yang akan dipasang.

Ia memperkirakan pemasangan gelagar bisa selesai pada akhir Maret 2019. Pekerjaan selanjutnya, yakni pembesian kemudian dilanjutkan pengecoran lantai jembatan dan tahap berikutnya pengaspalan.

Terkait cuaca hujan, kata dia, relatif mengganggu, terutama saat pekerjaan pembangunan gelagar jembatan, sedangkan untuk arus lalu lintasnya, sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Demak maupun Kudus untuk rekayasa lalu lintas sehingga kendaraan masih tetap bisa melintas.

Pimpinan Humas PT Duta Masindo Tedy sebagai pelaksana pembangunan jembatan, Rahman, menambahkan proyek pembangunan jembatan dengan panjang 600 meter tersebut akan rampung sebelum Lebaran 2019.

Ia mengungkapkan tahap pemasangan gelagar jembatan terdapat 15 bagian yang harus dirampungkan hingga akhir Maret 2019. Pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar dimulai 21 Desember 2018 dan direncanakan tuntas pada Juni 2019. 

Proyek pembangunan jembatan tersebut dengan nilai kontrak tahun jamak dianggarkan melalui APBN Rp115,55 miliar, yakni pada 2017, 2018, dan 2019. 

Jembatan yang baru memiliki panjang sekitar 170 meter dengan lebar 11 meter, sedangkan panjang total dari mulai perkerasan jalan pendekat (oprit) jembatan hingga stasiun (Sta) nol mencapai 600 meter. 

Arus lalu lintas selama ini cukup lancar, meskipun saat pemasangan gelagar sempat terjadi antrean panjang seperti yang terjadi pada Rabu ini.

Adanya pemasangan gelagar jembatan mengakibatkan arus lalu lintas yang melintas dari arah Demak dialihkan ke jembatan di sebelahnya yang semula hanya untuk satu arah, kini menjadi dua arah. Hal itu, mengakibatkan antrean kendaraan dari arah Semarang menuju Pati maupun sebaliknya.
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024