Purwokerto (ANTARA) - Modernisasi pangan lokal perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing pada era revolusi industri dan diterima oleh generasi milenial, kata akademisi Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Jawa Tengah, Kavadya Syska.

"Pangan lokal adalah pangan tradisional yang dihasilkan dari suatu daerah di Indonesia yang terdiri dari bermacam makanan olahan, baik makanan pokok maupun tambahan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Kavadya Syska, Koordinator Program Studi Teknologi Pangan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, mengatakan diperlukan upaya pengembangan terhadap pangan lokal untuk meningkatkan kualitas, gizi, dan lain sebagainya sehingga mampu bersaing dengan pangan modern yang saat ini telah ada.

Modernisasi pangan lokal, tambah dia, akan memberikan paradigma dan memberi kesan positif seperti pangan yang lebih kekinian; sehat, bergizi, dan higienis.

Dalam konsep bisnis, katanya, perubahan konsep pangan lokal menjadi pangan lokal modern disebut juga dengan market pull.

"Produk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pasar yang ada saat ini. Sifat adaptif produk pangan lokal terkait dengan perubahan zaman akan memberikan ruang yang luas bagi pangan lokal memberikan kontribusi dalam dunia pangan di era Revolusi Industri 4.0 saat ini," katanya.

 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024