Solo (Antaranews Jateng) - Mantan narapidana terorisme, Noeim Ba'asyir (45) yang meninggal dunia  karena sakit, dimakamkan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu.

Noeim selama ini juga dikenal  sebagai  sarjana komputer dan mengajar di sekolah dasar di Solo.
    
"Almarhum kakak saya ini, orangnya cerdas dan dia juga seoarang sarjana komputer," kata Muhammad Fauzi adik kandung Noeim, di rumah duka Jalan Kenong, Kelurahan Joyotakan RT 03 RW 04, Serengan, Solo, Minggu.
    
Menurut dia, sebelum ditangkap oleh polisi, dia mengajar di sekolah dasar dan memiliki usaha rental komputer serta menerima jasa pengetikan skrupsi di rumahnya.
    
"Dia otaknya cerdas.  Saat di LP,  panggilan Pak Guru," kata Muhammad Fauzi.
    
Fauzi menjelaskan Noeim anak nomor 8 dari 9 bersaudara. Almarhum meninggalkan seorang istri, Nunik, dan seorang anak.
    
"Noeim bebas dari tahanan kasus terorisme pada Selasa ((19/2). Saya bersama keluarga yang menjemput dia mendamping hingga di rumahnya," kata Fauzi.
    
Menurut dia, Noeim bebas dari tahanan dalam kondisi sehat dan dia sudah 5 hari tinggal di rumahnya.   
    
Menurut dia, yang tidak bisa dilupakan dari kakanya tersebut, sebagai seorang aktivis muslim, dan dia mengalami pergelokan-bergolakan politik.
    
Menurut dia, almarhum tetap gagah dalam meyakini kebenarannya. Dia hingga divonis 6 tahun, tetapi yang dijalani 5 tahun sembilan bulan.  
    
Noeim diberitakan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati, Solo, pada Sabtu (23/2) sekitar pukul 21.000 WIB. Almarhum sebelum meninggal mempunyai riwayat penyakit asma.
    
Jenazah Noeim setelah disalatkan di Masjid Riyadlul Falah Padangan Joyontakan Serengan Solo, kemudian diberangkatkan ke tempat pemakaman Muslim Polokarto Sukoharjo.

Jenazah diberangkatkan dari rumah duka, pada pukul 08.45 WIB. 


 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024