Cilacap (Antaranews Jateng) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menjadikan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kampung Laut sebagai percontohan dalam mengelola logistik.
"Kampung Laut karena mereka sudah terbiasa, malah menjadi `pilot project` (proyek percontohan, red.) kami terkait dengan upaya menyiasati cuaca dalam pengelolaan logistik," kata Ketua KPU Kabupaten Cilacap Handi Tri Ujiono di Cilacap, Kamis.
Kampung Laut, kata Handi Tri Ujiono, merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Cilacap yang sebagian besar wilayahnya berada di kawasan laguna Segara Anakan sehingga rawan terjadi rob maupun gangguan cuaca lainnya.
Menurut dia, petugas PPK Kampung Laut beserta panitia pemungutan suara (PPS) di kawasan laguna Segara Anakan itu sudah punya pengalaman dalam mengelola logistik ketika terjadi cuaca yang tidak menguntungkan.
Oleh karena itu, kata dia, persiapan Pemilu 2019 di Kecamatan Kampung Laut sudah disiapkan semaksimal mungkin mulai dari tempatnya, proses pengirimannya, hingga armada pengiriman logistik sebagai upaya antisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Apalagi, seperti yang kita ketahui, mayoritas logistik pemilu terbuat dari kertas," katanya.
Handi menyebutkan ada 42 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di empat desa se-Kecamatan Kampung Laut dengan jumlah pemilih lebih dari 11.000 orang.
Terkait dengan pengiriman logistik untuk Kampung Laut, dia mengatakan bahwa pihaknya akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan PPK setempat guna mengetahui wilayah mana yang pengiriman logistiknya didahulukan.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena pengiriman logistik ke Kampung Laut harus menggunakan perahu dengan waktu tempuh dari kota Cilacap sekitar 3 jam perjalanan.
Pengiriman logistik untuk Kampung Laut, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pada hari-hari terakhir berbarengan dengan distribusi logistik untuk wilayah kota Cilacap.
"Itu supaya penyimpanannya tidak terlalu lama yang berkaitan dengan cuaca di sana," katanya.
"Kampung Laut karena mereka sudah terbiasa, malah menjadi `pilot project` (proyek percontohan, red.) kami terkait dengan upaya menyiasati cuaca dalam pengelolaan logistik," kata Ketua KPU Kabupaten Cilacap Handi Tri Ujiono di Cilacap, Kamis.
Kampung Laut, kata Handi Tri Ujiono, merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Cilacap yang sebagian besar wilayahnya berada di kawasan laguna Segara Anakan sehingga rawan terjadi rob maupun gangguan cuaca lainnya.
Menurut dia, petugas PPK Kampung Laut beserta panitia pemungutan suara (PPS) di kawasan laguna Segara Anakan itu sudah punya pengalaman dalam mengelola logistik ketika terjadi cuaca yang tidak menguntungkan.
Oleh karena itu, kata dia, persiapan Pemilu 2019 di Kecamatan Kampung Laut sudah disiapkan semaksimal mungkin mulai dari tempatnya, proses pengirimannya, hingga armada pengiriman logistik sebagai upaya antisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Apalagi, seperti yang kita ketahui, mayoritas logistik pemilu terbuat dari kertas," katanya.
Handi menyebutkan ada 42 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di empat desa se-Kecamatan Kampung Laut dengan jumlah pemilih lebih dari 11.000 orang.
Terkait dengan pengiriman logistik untuk Kampung Laut, dia mengatakan bahwa pihaknya akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan PPK setempat guna mengetahui wilayah mana yang pengiriman logistiknya didahulukan.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena pengiriman logistik ke Kampung Laut harus menggunakan perahu dengan waktu tempuh dari kota Cilacap sekitar 3 jam perjalanan.
Pengiriman logistik untuk Kampung Laut, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pada hari-hari terakhir berbarengan dengan distribusi logistik untuk wilayah kota Cilacap.
"Itu supaya penyimpanannya tidak terlalu lama yang berkaitan dengan cuaca di sana," katanya.