Jepara (Antaranews Jateng) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan 35 ton beras kepada para nelayan di Desa Bondo, Kabupaten Jepara, yang tidak melaut selama 1 bulan akibat tingginya gelombang.
"Bantuan ini diserahkan karena 'panjenengan' tidak bisa melaut, penghasilan tidak ada tapi dapur bisa tetap 'ngebul', jadi tidak perlu risau kekurangan pasokan pangan karena tingginya terjangan ombak," kata Ganjar kepada para nelayan usai menyerahkan bantuan sambungan listrik gratis bagi 1.000 keluarga tidak mampu di Kabupaten Jepara, Kamis.
Bantuan beras sebanyak 35 ton untuk nelayan Jepara tersebut merupakan hasil gotong royong dari Pemprov Jateng, Pemkab Jepara, dan perusahaan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).
Ganjar menyebutkan meski profesi nelayan bisa diandalkan secara perekonomian, namun yang bersangkutan kelimpungan ketika musim baratan atau ketika terjangan ombak cukup tinggi.
"Terima kasih PLN dan Pemkab Jepara, ini salah satu cara agar hidup 'panjenengan kepenak', tambah makmur," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Karena bantuan tersebut bersifat sementara, Ganjar meminta nelayan membuat kelompok usaha sesuai minat agar punya alternatif penghasilan saat tidak bisa melaut misalnya kelompok peternakan, pariwisata ataupun pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Tidak perlu beralih profesi tapi ditambah. Misal ingin beternak kambing, bikin kelompok, silakan inginnya apa bilang ke pemerintah. Tolong Pak Bupati, sedulur-sedulur nelayan ini ditemani," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga meminta Pemkab Jepara segera terjun mendampingi pembuatan kelompok para nelayan.
"Silakan bikin kelompok yang disenangi agar pemerintah bisa mengarahkan bantuan, nanti CSR kita arahkan sesuai kebutuhan 'panjenengan'. Hei pengusaha, CSR-nya diganti sapi, kambing, silakan bikin usulan," ujar Ganjar.(LHP)
"Bantuan ini diserahkan karena 'panjenengan' tidak bisa melaut, penghasilan tidak ada tapi dapur bisa tetap 'ngebul', jadi tidak perlu risau kekurangan pasokan pangan karena tingginya terjangan ombak," kata Ganjar kepada para nelayan usai menyerahkan bantuan sambungan listrik gratis bagi 1.000 keluarga tidak mampu di Kabupaten Jepara, Kamis.
Bantuan beras sebanyak 35 ton untuk nelayan Jepara tersebut merupakan hasil gotong royong dari Pemprov Jateng, Pemkab Jepara, dan perusahaan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).
Ganjar menyebutkan meski profesi nelayan bisa diandalkan secara perekonomian, namun yang bersangkutan kelimpungan ketika musim baratan atau ketika terjangan ombak cukup tinggi.
"Terima kasih PLN dan Pemkab Jepara, ini salah satu cara agar hidup 'panjenengan kepenak', tambah makmur," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Karena bantuan tersebut bersifat sementara, Ganjar meminta nelayan membuat kelompok usaha sesuai minat agar punya alternatif penghasilan saat tidak bisa melaut misalnya kelompok peternakan, pariwisata ataupun pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Tidak perlu beralih profesi tapi ditambah. Misal ingin beternak kambing, bikin kelompok, silakan inginnya apa bilang ke pemerintah. Tolong Pak Bupati, sedulur-sedulur nelayan ini ditemani," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga meminta Pemkab Jepara segera terjun mendampingi pembuatan kelompok para nelayan.
"Silakan bikin kelompok yang disenangi agar pemerintah bisa mengarahkan bantuan, nanti CSR kita arahkan sesuai kebutuhan 'panjenengan'. Hei pengusaha, CSR-nya diganti sapi, kambing, silakan bikin usulan," ujar Ganjar.(LHP)