Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah berupaya memenuhi hak dalam berusaha bagi penyandang disabilitas melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) 3 in 1 Industri Garmen dan Alas Kaki.

"Program Diklat 3 in 1, yaitu pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja," kata Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto pada Pembukaan Diklat "3 in 1" bagi Penyandang Disabilitas di Akademi Komunitas Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta, Kamis.

Ia mengatakan diklat tersebut diikuti oleh sebanyak 268 penyandang disabilitas yang meliputi 204 disabilitas sensorik rungu wicara, 39 disabilitas fisik, dan 25 disabilitas intelektual.

Pelaksanaan Diklat tersebut rencananya akan diselenggarakan secara "in house" di Balai Diklat Industri Kemenperin dan "out site" di perusahaan. 

"Oleh karena itu, kami terus mendorong perusahaan-perusahaan industri untuk memberikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas sesuai dengan bidang pekerjaan yang bisa dilakukan," katanya.

Ia mengatakan dipilihnya pelatihan industri tekstil dan alas kaki karena dua sektor tersebut selama ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap penerimaan devisa maupun dari sisi penyerapan tenaga kerja.

Pihaknya mencatat kinerja positif industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tercermin dari nilai ekspor produk TPT nasional yang menembus hingga 11,12 miliar dolar AS pada periode Januari-Oktober 2018 atau naik 7,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Selanjutnya pada tahun ini ekspor TPT diharapkan bisa mencapai 15 miliar dolar AS dan menyerap sebanyak 3,11 juta tenaga kerja," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan program Diklat "3 in 1" sebagai salah satu bentuk nyata dari komitmen pemerintah dalam memenuhi hak para penyandang disabilitas. 

"Oleh karena itu, program ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi penyandang disabilitas agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka," katanya.

Ia juga berharap program tersebut bisa memberikan motivasi bagi penyandang disabilitas lainnya di Indonesia.

"Kami akan terus berupaya untuk memberikan peluang dan akses yang setara bagi penyandang disabilitas di bidang pekerjaan," katanya.

Sementara itu, untuk penempatan kerja para peserta diklat, yaitu dari sebanyak 103 orang yang mengikuti Diklat Alas Kaki di Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta, 34 di antaranya akan ditempatkan bekerja di PT Wangta Agung Surabaya, 10 orang di PT Ecco Indonesia Sidoarjo, 19 orang di PT Dwi Prima Sentosa Ngawi, 26 orang di PT Pradipta Perkasa Makmur Jombang, dan 14 orang di UD Teratai Tuban.

Sedangkan peserta Diklat garmen di BDI Surabaya, BDI Jakarta, dan Akademi Komunitas Industri TPT Surakarta sebanyak 165 orang, 20 di antaranya akan ditempatkan bekerja di PT LASPO Boyolali, 30 orang di PT Sri Rejeki Isman Sukoharjo, 20 orang di PT Cahaya Global Apparel Boyolali, 55 orang di PT Globalindo Intimates Klaten, 20 orang di PT Juni Safaritex Boyolali, dan 20 orang di PT Jaya Perkasa Textile Sukoharjo.*
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024