Solo (Antaranews Jateng) - Polres Kota Surakarta, Jawa Tengah, terus meningkatkan patroli dengan memerintahkan petugas berkeliling Kota Solo menyusul pengrusakan sebuah rumah warga di Gandekan Jebres, Solo, pascakeributan di dalam rutan.

Polisi mendapat laporan adanya pengrusakan rumah warga oleh kelompok massa, yang salah alamat di Kampung Gandekan Jebres, pada Kamis (10/1), sore, kata Wakil Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Andy Rifai, di Solo, Jumat.

Petugas kala itu langsung ke lokasi kejadian dan menemukan sebuah rumah yang pecah kaca jendelanya karena ada lemparan dari kelompok massa itu.

"Kami meminta keterangan saksi ada sekitar 20-an orang yang mendatangi rumah warga itu, salah satunya melempar batu dan mengenai kaca jendela. Namun pelemparan itu salah alamat, itu bukan rumah milik napi yang lagi bergesekan itu," kata Andy.

Andy mengatakan pengusutan perusakan tersebut masih menunggu laporan dari warga yang dirugikan, tetapi hingga sekarang belum ada laporan.

"Kami juga sudah memberitahu kelompok massa itu, dan mereka akan bertanggung jawab," katanya menegaskan.

Dia mengatakan pihaknya hingga sekarang terus meningkatkan patroli keliling kota sebagai langkah antisipasi. Bahkan, pihaknya terus memantau kondisi rutan di sekitarnya dan tempat-tempat strategis lainnya yang dimungkinkan bisa terjadi gesekan antara kedua kelompok tersebut.

Selain itu, pihaknya juga meminta rutan untuk sementara meliburkan kegiatan besuk tahanan mulai Jumat ini, hingga melihat kondisi kembali normal.

"Namun, kondisi rutan sudah kondusif, dan kemungkinan Sabtu (12/1), kegiatan besuk tahanan bagi sanak keluarga warga binaan ada kemungkinan bisa dibuka kembali," katanya.

Menyunggung soal napi yang diduga sebagai pemicu keributan di dalam Rutan, kata Andy, sudah berkoordinasi dengan rutan dipindahkan ke lapas daerah lain.

Menurut dia, ada 14 napi yang dipindahkan ke Lapas Semarang, Sragen, dan Wonogiri, sehingga Rutan Surakarta sudah aman. 


 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024