Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Mantan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani siap menghadiri Sidang Komite Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Jakarta, Selasa.
"Berdasarkan surat undangan yang diterima, klien kami diundang untuk memberikan keterangan pada Sidang Komdis PSSI yang akan digelar hari ini, pukul 14.00 WIB, di kantor PSSI," kata Kuasa Hukum Lasmi Indaryani, Boyamin Saiman saat dihubungi dari Banjarnegara, Jawa Tengah.
Ia mengatakan kesiapan kliennya memenuhi undangan tersebut karena Lasmi Indaryani telah selesai menjalani proses hukum sebagai saksi di Satuan Tugas Anti-Mafia Bola Polda Metrojaya pada tanggal 20-21 Desember 2018 dan terakhir pada hari Senin (7/1) melengkapi kekurangan bukti-bukti yang terkait.
Dia mengakui Lasmi pernah menolak memenuhi panggilan Komdis PSSI karena semata-mata ingin menhormati proses hukum di Kepolisian.
"Sekarang, setelah selesai menjalani proses sebagai saksi di kepolisian, maka klien kami berkehendak hadir di Sidang Komdis PSSI dengan alasan yang sama, yaitu menghormati proses hukum olahraga di PSSI," katanya.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena PSSI juga telah menghormati proses hukum di Kepolisian dengan kehadiran para pejabatnya ketika dipanggil Satgas Anti-Mafia Bola.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, Komdis PSSI berkeinginan kuat untuk menegakkan disiplin terhadap siapapun pelaku pengatur pertandingan termasuk akan memberikan sanksi meskipun orang-orang tersebut telah diproses hukum," kata Boyamin.
Dalam hal ini, kata dia, Komdis PSSI berkeinginan untuk tidak melepas begitu saja para pelaku dengan istilah jangan sampai ketika sudah dihukum penjara kemudian orang-orang tersebut kemudian tetap bebas beraktivitas di dunia sepak bola.
"Kami bersepaham dengan Komdis PSSI untuk memajukan sepak bola Indonesia. Kami menghormati kehendak Komdis PSSI dengan cara menghadiri panggilan Komdis dan akan menyampaikan fakta serta data yang sebenar-benarnya. Kami siap buka-bukaan pada Sidang Komdis PSSI," katanya.
Sebelumnya, mantan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani menolak menghadiri panggilan Sidang Komdis PSSI yang digelar pada tanggal 28 Desember 2018 dengan alasan menghormati proses hukum yang sedang dilakukan Kepolisian.
Selain itu, penolakan tersebut juga karena dalam surat dari Komdis PSSI, Lasmi akan dimintai pertanggungjawaban atas pernyataannya di media daring maupun acara "Mata Najwa" yang disiarkan Trans7 pada hari Rabu (19/12).
Dalam acara tersebut, mantan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani menceritakan tentang pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk berkompetisi di Liga 3 Asprov Jawa Tengah.
Bahkan, nama salah seorang anggota Komite Disiplin PSSI, yakni Dwi Irianto alias Mbah Putih juga disebut Lasmi sebagai penerima dana.
"Berdasarkan surat undangan yang diterima, klien kami diundang untuk memberikan keterangan pada Sidang Komdis PSSI yang akan digelar hari ini, pukul 14.00 WIB, di kantor PSSI," kata Kuasa Hukum Lasmi Indaryani, Boyamin Saiman saat dihubungi dari Banjarnegara, Jawa Tengah.
Ia mengatakan kesiapan kliennya memenuhi undangan tersebut karena Lasmi Indaryani telah selesai menjalani proses hukum sebagai saksi di Satuan Tugas Anti-Mafia Bola Polda Metrojaya pada tanggal 20-21 Desember 2018 dan terakhir pada hari Senin (7/1) melengkapi kekurangan bukti-bukti yang terkait.
Dia mengakui Lasmi pernah menolak memenuhi panggilan Komdis PSSI karena semata-mata ingin menhormati proses hukum di Kepolisian.
"Sekarang, setelah selesai menjalani proses sebagai saksi di kepolisian, maka klien kami berkehendak hadir di Sidang Komdis PSSI dengan alasan yang sama, yaitu menghormati proses hukum olahraga di PSSI," katanya.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena PSSI juga telah menghormati proses hukum di Kepolisian dengan kehadiran para pejabatnya ketika dipanggil Satgas Anti-Mafia Bola.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, Komdis PSSI berkeinginan kuat untuk menegakkan disiplin terhadap siapapun pelaku pengatur pertandingan termasuk akan memberikan sanksi meskipun orang-orang tersebut telah diproses hukum," kata Boyamin.
Dalam hal ini, kata dia, Komdis PSSI berkeinginan untuk tidak melepas begitu saja para pelaku dengan istilah jangan sampai ketika sudah dihukum penjara kemudian orang-orang tersebut kemudian tetap bebas beraktivitas di dunia sepak bola.
"Kami bersepaham dengan Komdis PSSI untuk memajukan sepak bola Indonesia. Kami menghormati kehendak Komdis PSSI dengan cara menghadiri panggilan Komdis dan akan menyampaikan fakta serta data yang sebenar-benarnya. Kami siap buka-bukaan pada Sidang Komdis PSSI," katanya.
Sebelumnya, mantan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani menolak menghadiri panggilan Sidang Komdis PSSI yang digelar pada tanggal 28 Desember 2018 dengan alasan menghormati proses hukum yang sedang dilakukan Kepolisian.
Selain itu, penolakan tersebut juga karena dalam surat dari Komdis PSSI, Lasmi akan dimintai pertanggungjawaban atas pernyataannya di media daring maupun acara "Mata Najwa" yang disiarkan Trans7 pada hari Rabu (19/12).
Dalam acara tersebut, mantan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani menceritakan tentang pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk berkompetisi di Liga 3 Asprov Jawa Tengah.
Bahkan, nama salah seorang anggota Komite Disiplin PSSI, yakni Dwi Irianto alias Mbah Putih juga disebut Lasmi sebagai penerima dana.