Jakarta (Antaranews Jateng) - Serangan siber baru-baru ini menyerang penerbit besar di Amerika Serikat sehingga mengganggu pencetakan dan pengiriman sejumlah koran ternama di sana.
Laman Reuters melaporkan serangan siber tersebut terjadi pada Jumat (28/12) dan diduga berasal dari luar Amerika Serikat. Koran The Los Angeles Times serta terbitan dari Tribune Publishing Co terganggu karena malware ini.
Serangan ini membuat pengiriman koran edisi Sabtu (29/12) The Times, Tribune, Sun dan beberapa surat kabar lainnya yang dicetak di Los Angeles terlambat, menurut laporan The Los Angeles Times.
Tribune Publishing, yang terbitannya terganggu antara lain New York Daily News dan Orlando Sentinel, mengatakan mereka mendeteksi malware ini pada Jumat lalu.
Juru bicara Tribune Publishing, Marisa Kollias, menyatakan virus menyerang sistem di belakang yang berguna untuk membuat dan menerbitkan "koran-koran di semua properti kami".
"Tidak ada informasi kartu kredit pelanggan atau informasi personal lainnya yang diretas," kata Kollias.
New York Times dan edisi The West Coast dari Wall Street Journal juga mencetak di tempat tersebut. Tapi, perwakilan koran tersebut tidak memberikan keterangan mengenai peretasan ini.
Kebanyakan pelanggan San Diego Union-Tribune pada Sabtu lalu tidak mendapatkan koran pada hari Sabtu karena virus menginfeksi sistem bisnis perusahaan dan mengganggu penerbitan koran, kata editor koran tersebut, Jeff Light.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyatakan sedang mempelajari kasus tersebut.
"Kami mendapat laporan insiden keamanan yang menyerang beberapa kantor pemberitaan. Kami bekerja sama dengan pemerintah dan mitra industri untuk memahami lebih lanjut situasi ini," kata juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri, Katie Waldman, dalam keterangan resmi.
Sementara itu, perwakilan Federal Bureau of Investigation belum mengeluarkan pernyataan atas kasus ini.
Baca juga: Indonesia inginkan peraturan bersama keamanan siber ASEAN
Baca juga: Lima prediksi keamanan siber 2019, beserta solusinya
Laman Reuters melaporkan serangan siber tersebut terjadi pada Jumat (28/12) dan diduga berasal dari luar Amerika Serikat. Koran The Los Angeles Times serta terbitan dari Tribune Publishing Co terganggu karena malware ini.
Serangan ini membuat pengiriman koran edisi Sabtu (29/12) The Times, Tribune, Sun dan beberapa surat kabar lainnya yang dicetak di Los Angeles terlambat, menurut laporan The Los Angeles Times.
Tribune Publishing, yang terbitannya terganggu antara lain New York Daily News dan Orlando Sentinel, mengatakan mereka mendeteksi malware ini pada Jumat lalu.
Juru bicara Tribune Publishing, Marisa Kollias, menyatakan virus menyerang sistem di belakang yang berguna untuk membuat dan menerbitkan "koran-koran di semua properti kami".
"Tidak ada informasi kartu kredit pelanggan atau informasi personal lainnya yang diretas," kata Kollias.
New York Times dan edisi The West Coast dari Wall Street Journal juga mencetak di tempat tersebut. Tapi, perwakilan koran tersebut tidak memberikan keterangan mengenai peretasan ini.
Kebanyakan pelanggan San Diego Union-Tribune pada Sabtu lalu tidak mendapatkan koran pada hari Sabtu karena virus menginfeksi sistem bisnis perusahaan dan mengganggu penerbitan koran, kata editor koran tersebut, Jeff Light.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyatakan sedang mempelajari kasus tersebut.
"Kami mendapat laporan insiden keamanan yang menyerang beberapa kantor pemberitaan. Kami bekerja sama dengan pemerintah dan mitra industri untuk memahami lebih lanjut situasi ini," kata juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri, Katie Waldman, dalam keterangan resmi.
Sementara itu, perwakilan Federal Bureau of Investigation belum mengeluarkan pernyataan atas kasus ini.
Baca juga: Indonesia inginkan peraturan bersama keamanan siber ASEAN
Baca juga: Lima prediksi keamanan siber 2019, beserta solusinya