Pekalongan (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menjamin ketersediaan elpiji bersubsidi hingga akhir tahun 2018, masih aman karena ada tambahan sebanyak 2 persen dari jumlah alokasi 8 ribu tabung lebih per bulan.
Kepala Sub Bagian Perekonomian Kabupaten Pekalongan, Anjar Ardiansyah di Pekalongan, Minggu, mengatakan pemkab telah menambah 2 persen alokasi seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap bahan bakar gas itu menjelang akhir tahun ini.

"Rata-rata alokasi elpiji mencapai sekitar 840.000 tabung per bulan. Namun, pada Desember 2018, kami tambah 2 persen," katanya.

Ia mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram tersebut karena stoknya mampu mencukupi kebutuhan.

Penambahan alokasi elpiji bersubsidi kali ini, kata dia, tidak seperti pada saat Lebaran yang pasokannya ditambah hingga 6 persen.

"Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap elpiji kami perkirakan tidak terlalu banyak seperti halnya saat Lebaran. Oleh karena, dengan adanya penambahan alokasi 2 persen maka kami jamin aman untuk memenuhi kebutuhan warga," katanya.

Koordinator Daerah Hiswana Migas Kabupaten Pekalongan Asrofi mengatakan memang biasanya ada penambahan alokasi setiap menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Kita sudah rapatkan adanya penambahan alokasi gas bersubsidi tersebut saat menjelang Natal 2018 dan perayaan Tahun Baru 2019," katanya.

Ia berharap penambahan elpiji bersubsidi ini bisa memenuhi kebutuhan warga miskin dan pelaku usaha mikro di Kabupaten Pekalongan.

"Elpiji bersubsidi isi 3 kilogram ini hanya diperuntukkan bagi warga miskin dan pelaku usaha mikro. Adapun masyarakat yang berkucupan lebih diwajibkan menggunakan gas nonsubsidi seperti isi 12 kilogram atau 5,5 kilogram," katanya.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024