Kudus (Antaranews Jateng) - Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bersama Satlantas Polres Kudus melakukan pengecekan terhadap kelayakan armada bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di daerah setempat selama libur Natal dan Tahun Baru 2019, Jumat.
    
Dalam pengujian bus di Terminal Induk Jati Kudus tersebut, tim gabungan tidak menemukan adanya bus yang tidak layak jalan.

Untuk pengecekan kesehatan dan bebas narkoba terhadap setiap pengemudi, tim gabungan juga tidak menemukan sopir yang sakit maupun terbukti mengonsumsi narkoba.

"Untuk hari ini (28/12), kami mencatatat ada 10 bus yang menjalani pengujian kelaikan, namun semuanya memenuhi kelaikan operasi," kata Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Kudus Putut Sri Kuncoro di Kudus, Jumat.

Dalam pengujian kendaraan bermotor, terdapat sembilan item persyaratan yang harus dipenuhi, seperti peralatan, sistem penerangan, sistem kemudi, as dan suspensi, ban dan pelek, rangka dan bodi, sistem rem, mesin dan transmisi serta sistem bahan bakar dan kelistrikan.

Masing-masing item masih ada beberapa komponen yang harus dipastikan kelaikannya sehingga ketika salah satu ada yang kurang, maka kendaraan belum dinyatakan lolos uji karena semua komponen tersebut saling terkait dan tidak boleh diabaikan.

Masing-masing komponen juga harus memenuhi syarat minimal, seperti alur ban maupun kampas rem.      Karena pengujian kelaikan angkutan penumpang dilakukan tanpa peralatan pendukung, maka pengecekannya dilakukan secara sederhana, terutama lampu utama, riting, serta kondisi ban.

Dari 10 bus yang diperiksa, terdapat satu bus yang salah satu roda bagian belakangnya mulai aus dan perlu segera diganti.

Pengujian serupa bakal digelar kembali pada Minggu (30/12) dan Selasa (1/1).

KBO Lantas Polres Kudus Iptu Upoyo menambahkan pengecekan tersebut dilakukan setiap momen menjelang tahun baru.

Hal itu, kata dia, untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan penumpang.

Terkait pengujian bebas narkoba, Kasat Narkoba Polres Kudus AKP Sukadi mengungkapkan, semua sopir yang menjalani tes urine tidak ditemukan ada yang mengonsumsi narkoba.

Tes kesehatan dan tes urine tersebut, kata dia, dalam rangka mengantisipasi adanya sopir maupun kernet yang menggunakan obat-obat terlarang, mengingat mereka bertanggung jawab atas keselamatan penumpang.

"Jika ada yang terindikasi, tentunya bisa berdampak pada keselamatan penumpangnya," ujarnya.

Suryono, sopir PO Bus Indonesia jurusan Surabaya-Semarang mengatakan, dirinya tidak keberatan dengan adanya tes tersebut karena penumpang mendapatkan jaminan keselamatan.
 
"Setidaknya, penumpang semakin yakin bahwa sopirnya benar-benar dalam kondisi sehat dan bebas pengaruh narkoba," ujarnya. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024