Sukoharjo (Antaranews Jateng) - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengunjungi desa wisata kerajinan rotan di Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat.
Sandiaga didampingi istrinya, Nur Asian Uno, dalam kunjunganya di Desa Trangsan, Sukoharjo, bersilaturahmi dengan sejumlah perajin rotan, melakukan sosialisasi soal pencalonannya sebagai cawapres pada Pemilu 2019.
Bahkan Cawapres Sandiaga yang juga didampingi para pendukungnya tersebut juga mendengarkan aspirasi, keluah kesah para perajin rotan, di desa wisata rotan itu.
Menurut Sandiaga, dirinya berkunjung ke Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, silaturahmi dengan sejumlah warga kerajinan mebel rotan.
"Saya berkunjung ke rumah seorang perajin rotan, Slamet. Duhulu saya juga seorang perajin yang sama, tetapi kemudian usahanya bangkrut," kata Sandiaga.
Desa wisata kerajinan rotan di Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo ini, kata Sandiaga sudah membuka peluang sekitar 400 usaha mikro kecil menengan (UMKM), dan menyerap sekitar 7.000 tenaga kerja.
Namun, kata Sandiaga, para perajin masih menghadapi kesulitan bahan baku rotan. Hal itu seperti yang dialaminya beberapa tahun yang lalu.
"Saya sebelumnya juga pengusaha rotan di desa ini, dan berhasil mengekspor dua kontainer dengan memiliki 200 tenaga kerja, tetapi sekarang usahanya sudah bangkrut karena kesulitan bahan baku yang mahal harganya," katanya.
Sandiaga setelah bertemu dengan sejumlah perajin rotan Desa Trangsan, kemudian melanjutkan perjalanan dan mengikuti shalat Jumat, di masjid desa setempat.
Sandiaga didampingi istrinya, Nur Asian Uno, dalam kunjunganya di Desa Trangsan, Sukoharjo, bersilaturahmi dengan sejumlah perajin rotan, melakukan sosialisasi soal pencalonannya sebagai cawapres pada Pemilu 2019.
Bahkan Cawapres Sandiaga yang juga didampingi para pendukungnya tersebut juga mendengarkan aspirasi, keluah kesah para perajin rotan, di desa wisata rotan itu.
Menurut Sandiaga, dirinya berkunjung ke Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, silaturahmi dengan sejumlah warga kerajinan mebel rotan.
"Saya berkunjung ke rumah seorang perajin rotan, Slamet. Duhulu saya juga seorang perajin yang sama, tetapi kemudian usahanya bangkrut," kata Sandiaga.
Desa wisata kerajinan rotan di Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo ini, kata Sandiaga sudah membuka peluang sekitar 400 usaha mikro kecil menengan (UMKM), dan menyerap sekitar 7.000 tenaga kerja.
Namun, kata Sandiaga, para perajin masih menghadapi kesulitan bahan baku rotan. Hal itu seperti yang dialaminya beberapa tahun yang lalu.
"Saya sebelumnya juga pengusaha rotan di desa ini, dan berhasil mengekspor dua kontainer dengan memiliki 200 tenaga kerja, tetapi sekarang usahanya sudah bangkrut karena kesulitan bahan baku yang mahal harganya," katanya.
Sandiaga setelah bertemu dengan sejumlah perajin rotan Desa Trangsan, kemudian melanjutkan perjalanan dan mengikuti shalat Jumat, di masjid desa setempat.