Kudus (Antaranews Jateng) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Tengah mendorong kepada Pemerintah Kabupaten Kudus untuk mengembangkan sport tourism atau pariwisata olahraga, menyusul banyaknya potensi pengembangan tersebut, kata Ketua KONI Jawa Tengah Brigjen TNI (Purn) Subroto.
    
"Salah satu potensi dijadikan 'sport tourism', yakni Pegunungan Ternadi di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus," ujarnya saat menghadiri pelantikan Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus di Pendopo Kabupaten Kudus, Kamis.
    
Bahkan, kata dia, kawasan tersebut juga cukup potensial untuk dikembangkan untuk olahraga paralayang maupun gantole.
    
Apalagi, lanjut dia, kawasan tersebut juga menjadi arena kejuaraan balap sepeda downhill.
    
"Potensi-potensi yang ada tentunya harus bisa ditangkap oleh daerah," ujarnya.
    
Ketika "sport tourism" semakin berkembang, dia optimistis, daerah setempat akan semakin dikenal oleh masyarakat dari berbagai daerah di Tanah Air karena seringnya digelar berbagai even kejuaan olahraga.
    
Dengan dikembangkannya sport tourism, dia memastikan, bisa memunculkan bibit baru di bidang olahraga tertentu dengan menyesuaikan situasi daerahnya.
    
Menurut dia pengembangan sejumlah olahraga baru tersebut menjadi tugasnya pengurus KONI Kudus yang baru, selain pula memajukan pembinaan olahraga yang dirintis oleh pengurus lama.
    
KONI Jateng sendiri, lanjut dia, memiliki target bisa menambah perolehan medali emas pada  Pekan Olahraga Nasional XX tahun 2020.
    
Pada PON sebelumnya, kata dia, Jateng hanya mampu mengoleksi 32 medali emas dengan posisi empat, sedangkan peringkat tiga medalinya justru mencapai ratusan medali.
    
"Karena berani menargetkan penambahan medali emas, seyogyanya peringkat pada PON nantinya juga bisa meningkat setidaknya peringkat dua," ujarnya.
    
Untuk memastikan target tambahan medali emas tersebut, KONI Jateng masih harus menunggu hasil pra-PON sebelum memutuskan target medali di masing-masing cabang olahraga.
    
Bupati Kudus Muhammad Tamzil mengungkapkan Pemkab Kudus siap mengembangkan "sport tourism", terutama di kawasan Ternadi yang memiliki ketinggian 700 meter di atas permukaan laut itu memang berpotensi digunakan untuk olahraga paralayang maupun gantole.
    
"Sudah dilakukan uji coba dan hasilnya memang cukup bagus," ujarnya.
    
Untuk mendukung hal itu, kata dia, Dinas Pariwisata Kudus perlu didorong untuk menyiapkan sarana dan prasarana pendukungnya.
    
Ia berharap di kawasan setempat tersedia "home stay", agar pecinta olahraga paralayang maupun gantole dari luar daerah tidak perlu kesulitan mencari tempat menginap selama menjalani pelatihan. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024