Pekalongan (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, siap memasarkan  produk batik ke Spanyol karena kerajinan ini banyak disukai oleh warga Negeri Matador tersebut.

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa sebelumnya pemkab telah memasarkan produk batik ke Rusia dan Amerika Serikat dan mendapatkan respons positif dari warga dua negara itu.

"Tahun depan kami berencana memasarkan produk batik ke Spanyol. Meski belum masif, kami akan terus memasarkan kerajinan batik ini sebagai upaya mengembalikan kejayaan batik Pekalongan," katanya.

Ia mengatakan untuk mengembangkan batik, pemkab juga akan melakukan kerja sama dengan beberapa daerah untuk memopulerkan kerajinan yang sudah diakui oleh UNESCO ini agar tetap lestari.
 
"Kami berharap semua organisasi perangkat daerah (OPD) bergerak dan mengembangkan batik yang merupakan produk khas Pekalongan ini. Kami juga akan memamerkan batik ke Banyuwangi agar kerajinan ini menginspirasi daerah lain," katanya.
 
Ia mengatakan dirinya bersyukur karena Kabupaten Pekalongan memiliki banyak seniman batik dengan karya produk batik yang luar biasa. 

Adapun karya batik yang sempat dipamerkkan di negara Swiss, kata dia, adalah batik motif Dewa Ruci hasil karya seniman Sapuan.

"Karya batik Dewa Ruci merupakan produk yang hebat dan harganya sempat ditawarkan Rp100 juta. Oleh karena, batik Dewa Ruci ini kami beli Rp100 juta yang nantinya akan dijadikan koleksi pemkab," katanya.

Pembuat batik "Dewa Ruci" Sapuan mengatakan dirinya membutuhkan waktu dua tahun untuk membuat motif batik tersebut.

"Batik Dewa Ruci ini, saya buat dua tahun yaitu pada 2011 hingga 2013. Saya membuat batik ini dengan mengabungkan kearifan lokal masyarakat di Kabupaten Pekalongan," katanya.

Menurut dia, membuat batik memiliki tata cara yang tidak biasa karena harus memiliki kesabaran dan keuletan.

 "Ternyata batik memiliki tata cara pembuatan yang luar biasa karena pada zaman dahulu membuat batik harus bolak-balik dimana otak kanan dan kiri harus simbang dan kesabaran menjadi inti dari membatik," katanya.


 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024