Kudus (Antaranews Jateng) - Bendungan Logung Kudus, Jawa Tengah, mulai dilakukan pengisian air yang ditandai dengan penutupan pintu saluran pengelak, menyusul curah hujan di wilayah setempat yang mulai meningkat, Selasa.
    
Pengisian awal Bendungan Logung tersebut ditandai dengan penekanan tombol untuk menutup pintu saluran pengelak yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Hari Suprayogi bersama Bupati Kudus Muhammad Tamzil, Wakil Bupati Kudus Hartopo, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ruhban Ruzziyatno, Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih, Pelaksana tugas Kepala Dinas PU SDA dan Tata Ruang Jateng Lukito.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Hari Suprayogi di Kudus, Selasa, mengungkapkan pembangunan Bendungan Logung Kudus berhasil diselesaikan tepat waktu.

Bendungan Logung ini merupakan salah satu dari 65 bendungan yang dibangun oleh Kementerian PUPR untuk mendukung program NawaCita Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan ketahanan pangan dan air nasional.

Pembangunan Bendungan Logung membutuhkan waktu sekitar lima tahun yang dimulai sejak tahun 2014 dengan jangka waktu pelaksanaan 1.460 hari kalender hingga 2018 dengan nilai kontrak sebesar Rp620 miliar.

Dalam pelaksanaan pembangunannya, ditangani oleh kerjasama operasi (KSO) antara PT Wijaya Karya dan PT Nindya Karya.

Bendungan Logung Kudus tersebut memiliki ketinggian 55 meter dan panjang 350 meter dan mampu menampung air sekitar 20,15 juta meter kubik dengan volume efektif sebesar 13,72 juta meter kubik.

Bendungan Logung juga direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air irigasi untuk lahan potensial dengan dukungan saluran irigasi eksisting 2.805 hektare dan irigasi pengembangan 2.491 hektare di wilayah Kabupaten Kudus.

Selain itu juga bisa memenuhi kebutuhan air baku sebesar 200 liter per detik di perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Kudus dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro sebesar 0,50 MW.  

Manfaat lain dari keberadaan bendungan yang memiliki daya tampung efektif sebanyak 20,15 juta meter kubik air itu, nantinya bisa mengurangi potensi banjir.

Untuk target pengisian air di bendungan, dia optimistis, dalam waktu satu musim hujan sudah bisa melampaui 20,15 juta meter kubik sehingga bisa melimpas.

Bupati Kudus Muhammad Tamzil mengaku bersyukur atas selesainya pembangunan Bendungan Logung yang perencanaannya dimulai sejak lama karena tercatat tiga kali kepemimpinan bupati Kudus yang terlibat mendukung pembangunan bendungan tersebut, termasuk dua kali kepemimpinan gubernur.

"Menteri PUPR yang sekarang juga terlibat saat proses awal sebelum direalisaikan pembangunan fisiknya," ujarnya.

Dimulainya pengisian air bendungan, dia mengaku optimsitis potensi banjir yang sering melanda beberapa daerah di Kudus akan tereduksi.

Sementara petani di Kecamatan Jekulo, kata dia, akan merasakan masa tanam tiga kali karena nantinya mendapatkan suplai air, seperti halnya Kecamatan Undaan mendapatkan suplai air dari Waduk Kedung Ombo. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024