Solo (Antaranews Jateng) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Surakarta memprediksi inflasi pada Desember di Kota Solo tidak lebih dari 0,8 persen seiring dengan berbagai upaya yang dilaksanakan oleh Pemda bekerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

"Kalau melihat tren di periode sama tahun-tahun sebelumnya, angka inflasi pernah 0,99 persen, pernah juga 1 persen. Itu menurut saya tinggi sekali," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Surakarta Bandoe Widiarto di Solo, Kamis.

Ia mengatakan beberapa upaya yang akan dilakukan oleh Pemkot Surakarta bekerja sama dengan TPID yaitu pada tanggal 18-20 Desember melaksanakan Pasar Mirunggan. 

"Mirunggan ini artinya sukarela, karena ini bersama-sama dilakukan oleh kami. Harapannya agar inflasi di Kota Solo terjaga," katanya.

 Selain itu, dikatakannya, dibukanya Kios TPID di sejumlah pasar tradisional juga dinilai akan berdampak pada terkendalinya angka inflasi di akhir tahun. Menurut dia, Kios TPID ini sifatnya berkelanjutan, berbeda dengan pasar murah yang sifatnya responsif. 

"Di Kios TPID ada keterlibatan Bulog, PPI, Pedaringan, dan para pengusaha. Melalui keberadaan kios ini harapannya dari sisi 'volatile foods' bisa terjaga," katanya.

Sedangkan untuk administered price diperkirakannya, salah satu yang akan memberikan sumbangan terhadap inflasi yaitu tiket pesawat terbang. Ia mengakui ketika permintaan tinggi, harga tiket berapapun akan dibeli oleh konsumen.

 "Terkait dengan hal ini dalam waktu dekat kami akan bertemu dengan maskapai penerbangan mengingat untuk tiket ada harga batas atas yang harus ditaati," katanya.

Sementara itu, terkait dengan angka inflasi di sepanjang tahun ini, pihaknya masih optimistis angka inflasi bisa di kisaran 3,5 +/- 1 persen.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024