Solo (Antaranews Jateng) - PT Industri Kereta Api/Inka (Persero) memperluas pabrik untuk memenuhi kebutuhan armada kereta api di pasar lokal yang sebagian masih harus didatangkan dari luar negeri.
"Contohnya kereta rel listrik (KRL) dengan rute Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, red), kebutuhannya lebih dari 1.000 unit," kata Direktur Produksi PT Inka Bayu Waskito Sudadi di sela kegiatan BUMN Mengajar di SMAN 1 Surakarta, Jawa Tengah, Jumat.

Padahal, dikatakannya, kapasitas produksi KRL yang mampu dipenuhi PT Inka dalam satu tahun hanya 200 unit.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya meningkatkan kapasitas produksi dengan mengembangkan pabrik baru di Banyuwangi. 

Ia memperkirakan pabrik baru tersebut bisa mulai beroperasi pada semester dua 2020.

"Kami sudah beli tanah, sudah ada pemenang tender juga. Untuk kapasitas produksinya tiga kali lipat dibandingkan dengan pabrik yang ada di Madiun," katanya.

Ia mengatakan karena keterbatasan PT Inka dalam menyediakan KRL tersebut, PT Kereta Api Indonesia (KAI) harus mendatangkan armada kereta api dari luar negeri atau impor.

"Ada yang didatangkan bekas namun layak dipakai, biaya relatif murah, waktunya relatif bisa terkontrol. Ini dilakukan untuk menutup kekurangan KRL mereka (PT KAI, red)," katanya.

Mengenai target kinerja, dikatakannya, pada 2018 PT Inka ditargetkan memperomzet sebesar Rp3,2 triliun dengan laba bersih Rp8,7 miliar.?

"Ini hampir akhir tahun dan sudah tercapai. Melihat hasil tersebut, Kementerian BUMN menargetkan hasil yang lebih besar lagi untuk tahun depan yaitu sebesar Rp3,7 triliun," katanya.

Realisasi perolehan omzet saat ini tumbuh sebesar 21 persen jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.

Sementara itu, terkait dengan BUMN Mengajar pihaknya mengenalkan BUMN secara umum kepada para siswa SMAN 1 Surakarta.

"Sekaligus kami mengenalkan profil PT INKA secara umum, yaitu sebagai satu-satunya industri manufaktur sarana kereta api di Asia Tenggara," katanya.

Ia mengatakan PT Inka memiliki peran dalam menumbuhkan kekuatan dan ketahanan bangsa khususnya dalam bidang perkeretaapian, penguasaan teknologi perkeretaapian beserta pengembangan produknya.

Selain itu, dikatakannya, perusahaan tersebut juga untuk mengurangi ketergantungan Indonesia dari luar negeri serta secara bisnis mampu bersaing di pasar internasional.

Pada kesempatan tersebut pihaknya juga memberikan bantuan kepada SMAN 1 Surakarta dalam bentuk 10 unit komputer dengan total nilai Rp50 juta.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024