Temanggung (Antaranews Jateng) - Kuota elpiji bersubsidi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menjelang Natal dan Tahun Baru 2019 masih cukup sehingga belum berencana mengajukan penambahan, kata Kasubag Produksi Bagian Perekonomian Setda Temanggung Rahma Ningrum.
Rahma di Temanggung, Selasa, mengatakan kebutuhan elpiji ukuran 3 kilogram menjelang perayaan Natal dan Tahu Baru tidak sebanyak menjelang perayaan Idul Fitri sehingga penambahan fakultatif menjelang Natal dan tahun baru ini belum ada.
"Sampai saat ini belum ada peningkatan penggunaan elpiji bersubsidi, oleh karena itu belum ada penambahan khusus untuk mencukupi kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru," katanya.
Ia menuturkan kuota elpiji 3 kilogram tahun ini sudah mendapatkan tambahan, dari sebanyak 6.783.000 tabung menjadi 6.921.805 tabung.
"Sudah ada alokasi tambahan tahunan, jadi untuk penambahan alokasi menjelang Natal dan Tahun Baru ini belum ada," katanya.
Ia menuturkan dari alokasi tahunan tersebut, hingga bulan November 2019 kurang lebih sudah didistribusikan sebanyak 6.265.340 tabung.
"Masih ada sisa yang cukup banyak, sisa alokasi tahunan ini diharapakan bisa mencukupi semua kebutuhan hingga awal tahun 2019," katanya.
Menurut dia alokasi elpiji bersubsidi pada Desember 2019 sebanyak 22.640 tabung per hari, dengan kuota ini diperkirakan masih mencukupi kebutuhan menjalang Natal dan Tahun Baru.
"Dari kebutuhan bulan November lalu masih mencukupi, oleh karena itu diperkirakan masih mencukupi kebutuhan di bulan Desember ini," katanya.
Ia mengakui biasanya menjelang hari-hari besar keagamaan dan libur nasional kebutuhan elpiji ukuran tiga kilogram mengalami peningkatan, namun saat ini dari pantauan belum mengalami peningkatan permintaan.
Ia mengimbau masyarakat ekonomi menengah ke atas tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi bersubsidi, karena elpiji bersubsidi ini untuk warga yang kurang mampu.
"Yang berhak menggunakan elpiji bersubsidi hanya warga kurang mampu dan pengusaha mikro saja, warga dengan kondisi perekonomian menengah ke atas diwajibkan menggunakan tabung ukuran 5,5 kilogram dan 12,5 kilogram," katanya.
Rahma di Temanggung, Selasa, mengatakan kebutuhan elpiji ukuran 3 kilogram menjelang perayaan Natal dan Tahu Baru tidak sebanyak menjelang perayaan Idul Fitri sehingga penambahan fakultatif menjelang Natal dan tahun baru ini belum ada.
"Sampai saat ini belum ada peningkatan penggunaan elpiji bersubsidi, oleh karena itu belum ada penambahan khusus untuk mencukupi kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru," katanya.
Ia menuturkan kuota elpiji 3 kilogram tahun ini sudah mendapatkan tambahan, dari sebanyak 6.783.000 tabung menjadi 6.921.805 tabung.
"Sudah ada alokasi tambahan tahunan, jadi untuk penambahan alokasi menjelang Natal dan Tahun Baru ini belum ada," katanya.
Ia menuturkan dari alokasi tahunan tersebut, hingga bulan November 2019 kurang lebih sudah didistribusikan sebanyak 6.265.340 tabung.
"Masih ada sisa yang cukup banyak, sisa alokasi tahunan ini diharapakan bisa mencukupi semua kebutuhan hingga awal tahun 2019," katanya.
Menurut dia alokasi elpiji bersubsidi pada Desember 2019 sebanyak 22.640 tabung per hari, dengan kuota ini diperkirakan masih mencukupi kebutuhan menjalang Natal dan Tahun Baru.
"Dari kebutuhan bulan November lalu masih mencukupi, oleh karena itu diperkirakan masih mencukupi kebutuhan di bulan Desember ini," katanya.
Ia mengakui biasanya menjelang hari-hari besar keagamaan dan libur nasional kebutuhan elpiji ukuran tiga kilogram mengalami peningkatan, namun saat ini dari pantauan belum mengalami peningkatan permintaan.
Ia mengimbau masyarakat ekonomi menengah ke atas tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi bersubsidi, karena elpiji bersubsidi ini untuk warga yang kurang mampu.
"Yang berhak menggunakan elpiji bersubsidi hanya warga kurang mampu dan pengusaha mikro saja, warga dengan kondisi perekonomian menengah ke atas diwajibkan menggunakan tabung ukuran 5,5 kilogram dan 12,5 kilogram," katanya.