Pekalongan (Antaranews Jateng) - Realisasi pendapatan asli daerah dari sektor Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Januari 2018 hingga 30 November 2018 sudah mencapai sekitar Rp4,22 miliar atau 76,7 persen dari target yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Pekalongan sebanyak Rp5,5 miliar.

Kepala TPI Kota Pekalongan Sanusi Mochtar di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa aktivitas lelang ikan di TPI setiap hari ramai karena banyak kapal nelayan yang membongkar hasil tangkapan ikan.

"Kendati demikian, selama dua hari terakhir ini produksi lelang ikan hanya mencapai Rp200 juta dan Rp350 juta ang berasal dari kapal cakalang dan obor. Namun, sebelumnya produksi lelang ikan rata-rata setiap harinya mampu mencapai Rp700 juta yang dihasilkan dari kapal nelayan berbobot 80 grosstone dan 100 GT," katanya.

Menurut dia, dengan menyisakan waktu 1 bulan ke depan, TPI tetap optimistis target PAD sebesar Rp5,5 miliar akan tercapai meski harus tetap melihat kondisi cuaca di perairan laut dan semangat para  nelayan untuk mencari ikan.

"Dengan menyisakan satu bulan, kami berharap target PAD dari sektor TPI sebesar Rp5,5 miliar tercapai. Setidaknya bisa mendekati dari target yang ditetapkan oleh Pemkot Pekalongan," katanya.

Ia mengtakan melimpahnya produksi ikan yang dilelang TPI berdampak pada harga ikan turun sekitar Rp2 ribu per kilogram.

Harga ikan tongkol yang semula mampu mencapai Rp20 ribu/ kilogram kini turun menjadi Rp18 ribu/ kilogram, banyar semula Rp24 ribu/ kilogram turun menjadi Rp22 ribu/ kilogram, dan layang semula Rp15 ribu/ kilogram turun menjadi Rp13 ribu/ kilogram.

"Adapun harga ikan lemuru dan jui masih tetap relatif stabil yaitu Rp10 ribu/ kilogram dan Rp6 ribu/ kilogram, serta cumi Rp60 ribu/ kilogram," katanya. 

Ia menambahkan aktivitas lelang ikan di TPI diperkirakan akan terus ramai mulai Desember 2018 hingga Januari 2019 karena banyak kapal nelayan bebrbobot besar mulai pada pulang dari melaut.

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024