Kudus (Antaranews Jateng) - Permintaan elpiji ukuran 3 kilogram di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, selama Oktober 2018 mencapai 701.320 tabung atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, kata Kepala Seksi Fasilitasi Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Teddy Hermawan.
     
"Pada bulan September 2018 permintaan elpiji tercatat hanya 641.800 tabung sehingga permintaan bulan Oktober 2018 mengalami kenaikan 9,27 persen menjadi 701.320 tabung," ujarnya di Kudus, Kamis.
     
Ia mencatat permintaan selama bulan Oktober 2018 merupakan yang tertinggi selama 10 bulan terakhir.
     
Dengan sisa alokasi sebesar 1.142.813 tabung, kata dia, untuk setiap bulannya tersedia alokasi 571.406 tabung.
     
Untuk menghadapi Hari Natal dan akhir tahun 2018, kata dia, dari PT Pertamina biasanya akan memberikan tambahan alokasi.
     
"Pemkab Kudus juga akan mengajukan alokasi tambahan guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap elpiji bersubsidi," ujarnya.
     
Jika melihat rata-rata kebutuhan elpiji 3 kg per bulan yang mencapai 600.000 tabung lebih, lanjut dia, alokasi sebesar 571.406 tabung untuk bulan Desember 2018 tentu perlu ada tambahan untuk antisipasi ketika ada lonjakan permintaan, terutama mendekati tahun baru maupun natal.
     
Saat ini, kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir karena masyarakat kategori mampu bisa membeli elpiji nonsubsidi dengan berbagai alternatif.
     
Di antaranya, tersedia elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 kg dan 12 kg.
     
Ia berbarap kebutuhan elpiji bersubsidi di Kabupaten Kudus cukup dan tidak ada warga yang mengalami kesulitan mendapatkan elpiji, terutama warga tidak mampu yang lebih berhak mendapatkan komoditas bersubsidi tersebut. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024