Batang (Antaranews Jateng) - Sebanyak 54 desa dan 9 kelurahan dari 239 desa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dijadikan rintisan percontohan program "Desa Pintar" (Smart Village).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Batang Tulyono di Batang, Selasa, mengatakan bahwa tujuan Smart Vilage adalah untuk mempermudah pelayanan peningkatan administrasi desa melalui elektronik administrasi, elektronik potensi desa, dan memberikan percepatan data yang diminta dengan sistem elektronik dan sistem keuangan desa.

"Program smart village dan smart city masuk dalam rencana strategis jangka menengah daerah. Oleh karena itu, kami berencana mewujudkan 239 desa sebagai percontohan Desa Pintar selama jangka 5 tahun," katanya saat membuka acara Bimbingan Teknis Smart Village.

Ia mengatakan bimbingan teknis yang melibatkan aparat desa dan kelurahan ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi pengelola desa dalam mengoperasikan smart village sehingga ada ide kreatif dan inovatif yang tercipta warga pada era digital untuk peningkatan ekonomi dan kesejahtetaan masyarakat.

"Untuk mewujudkan program smart village ini, kami akan bersinergi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika. Selain itu bagi desa maupun kelurahan yang sudah menjadi percontohan program smart village bisa berbagi informasi dengan desa lainnya," katanya.

Menurut dia, untuk mendukung terwujudnya program "Desa Pintar", pemkab melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mengalokasikan dana untuk pemenuhan perangkat komputer dan pendukung lainya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Batang Jamal Abdul Naser mengatakan program Desa Pintar memang masih mengalami kendala pada jaringan internet karena ada 35 persen desa yang belum memiliki akses jaringan internet.

"Smrat Village dan Smart City masih kita genjot terus. Kita juga siapkan sumber daya manusia aparatur desa dan warga harus mampu dan siap mengioprasionalkan smart village," katanya.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024