Boyolali (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) merevitalisasi sebanyak 25 pasar tradisional yang dibangun dengan konsep modern agar tidak memberi kesan kotor dan kumuh.

"Kami melakukan revitalisasi pasar-pasar tradisional di Boyolali agar menjadi pasar yang indah dan bersih serta nyaman dikunjungi," kata Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat, saat meninjau lokasi pembangunan di Pasar Batangan; Kecamatan Simo Boyolali, Senin.

Menurut M Said Hidayat Pemkab Boyolali hingga November 2018 ini telah membangun sebanyak 25 pasar dengan sumber anggaran melalui DAK dan APBD 2018 sudah mencapai sekitar Rp38,12 miliar.

Pemkab Boyolali yang berupaya mengubah menset pasar tradisional tersebut memberikan satu hal positif kepada seluruh pedagang pasar untuk memberikan satu suasana kesejukan, kenyamanan dalam rangka menjalankan roda perekonomian dan memberikan satu pelayanan pada warga dengan kondisi pasar yang sehat, bersih, serta tampak megah.

M Said Hidayat mengatakan masih terdapat tujuh pasar kecil yang sebaiknya mulai 2019 nanti secara bertahap akan dibenahi.

Selain itu, M Said Hidayat juga meminta Disdagperin untuk memetakan pasar yang mangkrak karena di wilayah Kabupaten Boyolali masih memiliki pasar yang mangkrak kurang lebih ada lima pasar.

"Kami segera koordinasikan dengan Dinas Lingkungan hidup (DLH)), untuk mengetahui pasar yang tidak bisa dihidupkan kembali. Pasar itu, sebaiknya diubah dan digunakan untuk menjadi ruang terbuka hijau," kata M Said.

M Said menjelaskan, bahwa perekonomian warga bergerak makin baik, dan sisi yang lain untuk ruang terbuka hijau demi pemanfaatkan ruang publik di Boyolali juga akan bertambah.

M Said selain meninjau Pasar Batangan Simo, juga mengecek lainnya di Kecamatan Simo yakni di Pasar Demangan. Kemudian di Pasar Pengging dan Pasar Ngancar Kecamatan Banyudono untuk mengetahui perkembangan kegiatan revitalisasi pasar.

Di lokasi Pasar Pengging Kecamatan Banyudono, yang lama akan dijadikan sebagai ruang publik, dan dengan suasana yang ramah anak, keluarga, tamanisasi yang ramah lingkungan.

"Kami berharap titik keramaian di Boyolali mampu tersebar dengan kawasan Pengging yang sudah menjadi salah satu kunjungan masyarakat di kabupaten ini," katanya.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Boyolali Karsino pembangunan Pasar Pengging merupakan pasar tradisional yang direvitalisasi menjadi cantik, indah dan bersih serta sebagai percontohan di Boyolali. 

Pasar Pengging salah satu pasar yang dibangun dengan pemindahan Pasar Pengging ke daerah Pipo, atau tempat dahulu merupakan cerobong asap peninggalan zaman Belanda Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono.

"Relokasi pasar itu, dengan menggunakan APBD Kabupaten Boyolali senilai Rp9,791 miliar, memanfaatkan lahan dari kas desa seluas sekitar 2,5 hektare. Pasar Pengging akan menampung 1.343 pedagang yang terdiri 63 toko dan 145 unit kios serta los yang disediakan," kata Karseno. 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024