Pekalongan (Antaranews Jateng) - Sejumlah perusahaan percetakan dan advertising di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kewalahan menerima pesanan poster dan spanduk politik menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.

Sejumlah pemilik percetakan di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa omzet pendapatan pemilik jasa percetakan mampu mencapai Rp4,7 juta per hari atau naik dibanding sebelumnya Rp2,720 juta/ hari.

"Menjelang pelaksanaan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 memang membawa berkah pada pemilik percetakan karena pesanan spanduk, poster, maupun baliho naik drastis," kata pengusaha percetakan Agus Bambang.

Menurut dia, sebelumnya pesanan spanduk hanya mampu mencapai 160 meter per hari dengan harga Rp17 ribu per meter namun kini naik mencapai 280 meter per hari.

Adapun sebagian besar pesanan baliho maupun spanduk, kata dia, lebih didominasi oleh calon legislatif tingkat kabupaten/kota dan calon Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). 

"Tiga hari sebelumnya, pesanan baliho, spanduk, branding kendaraan mobil dan motor, serta stiker sangat ramai sehingga kami agak kualahan menerima pesanan itu," katanya.

Kendati demikian, menurut dia, untuk pesanan baliho dan spanduk dari calon legislatif kini sudah mulai turun karena adanya penertiban pemasangan gambar para caleg oleh petugas Satpol Pamong Praja dan Bawaslu.

Ia mengatakan selain menerima pesanan baliho, pelaku usaha percetakan juga menerima pesanan spanduk, banner, backdrop, neon box, papan nama, stiker, brosur, kartu nama, undangan, dan suvenir.

"Untuk saat ini pesanan paling banyak dari para caleg namun ada pula dari calon kepala desa karena sebentar lagi dilaksanakan pemilihan kepala desa secara serentak di Kabupaten Pekalongan," kata Agus yang akrab dipanggil Mas penk.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024