Semarang (Antaranews Jateng) - Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) yakin penataan kawasan di sejumlah kota dan kabupaten di negeri ini tidak akan mematikan pedagang kaki lima karena mereka memiliki semangat bangkit kembali.

"Pada masa peralihan memang ada penurunan omzet, namun saya yakin usaha mereka akan pulih kembali setelah pindah ke lokasi lain," kata Ketua Umum APKLI Lasiman di Semarang, Senin.

Pembangunan ruang-ruang publik baru, termasuk revitalisasi taman-taman kota di sejumlah daerah, menurut dia, memang menyebabkan ribuan PKL tergusur dari tempat lama, namun hal itu bukan merupakan kematian.

Apalagi, katanya, sejumlah pemerintah daerah juga tidak sekadar menggusur, tapi melakukan relokasi tempat berjualan PKL. "Awalnya memang susah karena hal ini mengubah kebiasaan pembeli dan penjual itu sendiri," katanya.

Relokasi ratusan PKL di Jalan Barito ke kawasan Penggaron, misalnya, disebut Lasiman dari sisi teknis layak karena bisa menampung ratusan PKL dan lapaknya juga bersih.

Yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang, menurut dia, bagaimana caranya agar lokasi baru tersebut dikenal oleh lebih banyak warga sehingga mereka tidak kesulitan mencari barang-barang yang dulu mudah diperoleh di Jalan Barito.

"Alangkah baiknya kalau Wali Kota Semarang meresmikan relokasi di Penggaron kemudian disusul sosialisasi berkelanjutan," katanya.

Menurut kalkulasi APKLI, penataan dan revitalisasi ruang terbuka di Semarang belakangan ini menyebabkan omzet keseluruhan penjualan PKL di Ibu Kota Jawa Tengah ini menurun hingga 50 persen," katanya.

Pemkot Semarang menyiapkan bangunan lapak PKL yang tidak jauh dari lokasi itu dengan arsitektur yang senapas Taman Indonesia Kaya.

Oleh karena itu, Ia optimistis dalam beberapa tahun ke depan PKL bakal pulih kembali. Ia memberi contoh Kota Solo semasa dipimpin Wali Kota Joko Widodo (kini Presiden RI) memindahkan ribuan PKL ke Pasar Klitikan.

"Kini omzet penjualan PKL di Pasar Klitikan Solo sudah mencapai miliaran rupiah, lebih banyak dibanding ketika mereka masih berjualan di pinggir jalan," ujarnya.

Pewarta : Achmad Zaenal M
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024