Solo (Antaranews Jateng) - Penyaluran pupuk bersubsidi oleh PT Petrokimia Gresik di Jawa Tengah hingga tanggal 22 Oktober mencapai 91 persen dari target 962.439 ton di tahun 2018.

"Kalau alokasi sampai dengan bulan Oktober 2018 sebesar 740.215 ton dan sampai tanggal 22 Oktober tercapai 675.035 ton," kata Manajer Humas PT Petrokimia Gresik Muhammad Ihwan di Solo, Rabu.

Ia mengatakan ada empat jenis pupuk yang disalurkan oleh PT Petrokimia Gresik ke Jawa Tengah, yaitu ZA, SP-36, NPK Phonska, dan Petroganik dengan realisasi penyaluran masing-masing 145.250 ton, 114.821 ton, 287.630 ton, dan 127.334 ton.

Menurut dia, dari alokasi nasional pupuk bersubsidi sebanyak 9,5 juta ton pada tahun ini, untuk penugasan Petrokimia Gresik sekitar 5,4 juta ton.

"Jadi lebih dari setengah kebutuhan pupuk bersubsidi secara nasional dipenuhi oleh Petrokimia Gresik," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini penyaluran hingga 22 Oktober yang sudah dilakukan oleh Petrokimia Gresik secara nasional sebesar 93 persen atau setara dengan 3,6 juta ton.

"Kalau secara nasional Petrokimia Gresik memenuhi lima jenis pupuk, selain empat tadi ada tambahan Urea. Untuk Urea ini hanya disalurkan di Jawa Timur," katanya.

Sementara itu, selama satu tahun kebutuhan pupuk secara nasional sebesar 13 juta ton. Oleh karena itu, masih ada sekitar 3,5 juta ton kebutuhan pupuk yang tidak bisa dipenuhi melalui sistem subsidi.

"Menyikapi hal ini, kami tidak boleh diam menunggu subsidi. Untuk menutupi ini kami menyiapkan pupuk nonsubsidi. Kalau untuk selisih harga bisa sampai dua kali lipat, misalnya kalau Urea harga subsidi Rp1.800/kg, jika nonsubsidi lebih dari Rp3.000/kg," katanya.

Meski selisih harga tinggi, dikatakannya, selama petani membutuhkan maka penjualan tetap optimal.

"Yang penting kami menyediakan, baik itu pupuk subsidi maupun nonsubsidi," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024