Solo (Antaranews Jateng) - Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar)?Petelur Soloraya, Jawa Tengah, memprotes kenaikan harga jagung dengan membagikan 700 butir telur ayam ke masyarakat di Surakarta.

"Kenaikan harga jagung berdampak pada meningkatnya ongkos produksi peternakan. Di sisi lain justru harga telur malah turun," kata Ketua Pinsar Petelur Soloraya Joko Surono pada pembagian telur di Perempatan Gladak Surakarta, Kamis.

Adapun, dikatakannya, jika normalnya harga jagung Rp4.000/kg saat ini naik menjadi Rp5.300/kg. Padahal untuk harga telur turun dari Rp18.000/kg menjadi Rp16.000/kg.

Terkait dengan kenaikan harga jagung, pihaknya juga belum mengetahui penyebabnya secara pasti.?

"Padahal saat ini kondisinya jagung sedang mengalami panen. Tetapi di sisi lain pemerintah melakukan ekspor jagung sehingga hanya pemilik modal besar yang bisa membeli jagung. Sedangkan peternak kecil seperti kami jadi kesulitan," katanya.?

Oleh karena itu, Pinsar Soloraya meminta pemerintah segera bertindak untuk memberikan solusi terkait hal itu.?

"Sebab kalau dibiarkan peternak kecil semacam kami akan terus mengalami kerugian," katanya.

Sementara itu, salah seorang peternak yang mengalami kerugian Heru Santoso berharap pemerintah segera menurunkan harga pakan ayam.?

"Selain itu, diharapkan harga telur bisa kembali normal agar kami tidak makin merugi karena kebutuhan saya terhadap jagung. Misalnya saja, saya yang memiliki 30 ribu ayam petelur. Tiap hari perlu 1,5-1,6 ton jagung, kalau ?harganya tidak segera kembali normal maka kami pasti gulung tikar," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024