Magelang (Antaranews Jateng) - Bayi yang dilempar dari lantai tiga sebuah pusat perbelanjaan di Kota Magelang, Jawa Tengah, oleh ibunya pada Selasa (2/10) setelah dilahirkan, saat ini masih menjalani perawatan di inkubator di Rumah Sakit Harapan Magelang.
Kapolres Magelang Kota AKBP Kristanto Yoga Darmawan di Magelang, Rabu, mengatakan bayi yang dilahirkan seorang karyawati berinisial N di kamar mandi tempat kerjanya tersebut ternyata lahir prematur dengan berat badan 1,8 kilogram.
"Sampai saat ini bayi tersebut masih dirawat di inkubator karena lahir prematur, diperkirakan usia kandungan baru enam bulan waktu lahir," katanya.
Ia menuturkan dari kasus tersebut kepolisian sudah meminta keterangan dari empat orang, yakni teman kerja pelaku, manajer perusahaan, dan orang tua pelaku.
Kristanto mengatakan untuk sementara tersangka satu orang dan yang bersangkutan jelas mengakui dan dikenakan UU Perlindungan Anak pasal 76 huruf C junto Pasal 80 ayat 4 yaitu kekerasan terhadap anak dengan sanksi hukuman 3 tahun 6 bulan penjara ditambah sepertiga karena yang bersangkutana adalah ibu kandungnya.
"Sampai saat ini kami belum bisa lebih jauh menggali informasi dari yang bersangkutan karena menurut dokter kondisinya belum memungkinkan," katanya.
Namun, katanya, ada beberapa keterangan yang didapat dari orang tua tersangka, pertama adalah bahwa tersangka ini sebenarnya sudah menikah tetapi memang sudah tidak serumah dengan suaminya dengan alasan tidak mendapat restu dari ibu tersangka.
"Masalah dugaan apakah bayi yang dibuang sebagai korban ini adalah hasil hubungan dengan suaminya atau bukan kami masih menunggu penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Dokter jaga IGD RS Harapan Magelang Rini Isyunti mengatakan kondisi bayi sampai saat ini masih stabil dan masih dalam pengawasan.
Ia menyebutkan bayi tersebut terdapat banyak luka dari muka di bagian pipi sebelah kiri, di dada luka cukup panjang, di siku kiri memar, kemudian di sepanjang punggung bayi juga memar, dan ada luka lecet sedikit di bagian kemaluan.
Ia menuturkan penanganannya masih diobservasi di ruang bayi, diberikan susu formula, dan dihangatkan.
"Kami pantau untuk aktivitas bayi, nangis atau tidak, juga untuk luka lukanya diharapkan tidak lebih parah dari yang kemarin," katanya.
Menurut dia untuk luka dalam sejauh ini masih bisa teratasi, karena tanda-tanda vitalnya mulai dari pernapasan, menangis, dan minumnya masih bagus.
"Untuk jantung masih dalam batas normal, artinya tidak perlu alat-alat bantuan seperti oksigen tidak dibutuhkan," katanya.
Kapolres Magelang Kota AKBP Kristanto Yoga Darmawan di Magelang, Rabu, mengatakan bayi yang dilahirkan seorang karyawati berinisial N di kamar mandi tempat kerjanya tersebut ternyata lahir prematur dengan berat badan 1,8 kilogram.
"Sampai saat ini bayi tersebut masih dirawat di inkubator karena lahir prematur, diperkirakan usia kandungan baru enam bulan waktu lahir," katanya.
Ia menuturkan dari kasus tersebut kepolisian sudah meminta keterangan dari empat orang, yakni teman kerja pelaku, manajer perusahaan, dan orang tua pelaku.
Kristanto mengatakan untuk sementara tersangka satu orang dan yang bersangkutan jelas mengakui dan dikenakan UU Perlindungan Anak pasal 76 huruf C junto Pasal 80 ayat 4 yaitu kekerasan terhadap anak dengan sanksi hukuman 3 tahun 6 bulan penjara ditambah sepertiga karena yang bersangkutana adalah ibu kandungnya.
"Sampai saat ini kami belum bisa lebih jauh menggali informasi dari yang bersangkutan karena menurut dokter kondisinya belum memungkinkan," katanya.
Namun, katanya, ada beberapa keterangan yang didapat dari orang tua tersangka, pertama adalah bahwa tersangka ini sebenarnya sudah menikah tetapi memang sudah tidak serumah dengan suaminya dengan alasan tidak mendapat restu dari ibu tersangka.
"Masalah dugaan apakah bayi yang dibuang sebagai korban ini adalah hasil hubungan dengan suaminya atau bukan kami masih menunggu penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Dokter jaga IGD RS Harapan Magelang Rini Isyunti mengatakan kondisi bayi sampai saat ini masih stabil dan masih dalam pengawasan.
Ia menyebutkan bayi tersebut terdapat banyak luka dari muka di bagian pipi sebelah kiri, di dada luka cukup panjang, di siku kiri memar, kemudian di sepanjang punggung bayi juga memar, dan ada luka lecet sedikit di bagian kemaluan.
Ia menuturkan penanganannya masih diobservasi di ruang bayi, diberikan susu formula, dan dihangatkan.
"Kami pantau untuk aktivitas bayi, nangis atau tidak, juga untuk luka lukanya diharapkan tidak lebih parah dari yang kemarin," katanya.
Menurut dia untuk luka dalam sejauh ini masih bisa teratasi, karena tanda-tanda vitalnya mulai dari pernapasan, menangis, dan minumnya masih bagus.
"Untuk jantung masih dalam batas normal, artinya tidak perlu alat-alat bantuan seperti oksigen tidak dibutuhkan," katanya.