Pekalongan (Antaranews Jateng) - Generasi penerus berkomitmen melestarikan batik Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sebagai warisan budaya tak benda, serta mengembangkan batik asli, batik tulis, dan batik cap.

Ketua Badan Pengurus Cabang Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft (Asephi) Kota Pekalongan Romi Oktabirawa di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa ada lima poin pernyataan deklarasi generasi penerus batik yaitu mempertahankan batik sebagai warisan budaya tak benda dunia dari United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).

"Kemudian, mempertahankan predikat Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif UNESCO bidang kerajinan dan kesenian rakyat dan membangun kerajinan batik yang ramah lingkungan," katanya.?

Selain itu, kata dia, hal yang lebih penting lagi adalah mempertahankan melestarikan dan mengembangkan budaya batik asli, batik tulis, batik cap atau kombinasi keduanya.

"Adapun poin kelima adalah menjunjung tinggi perdagangan batik di pasaran yang jujur dan adil," katanya.

Wali Kota Pekalongan Mochammad Saelany Machfudz mengatakan deklarasi oleh generasi penerus batik itu merupakan semangat bersama untuk melestarian batik Kota Pekalongan.

"Batik telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia (masterpieces of the

oral and the intangible heritage of humanity). Butuh waktu yang panjang untuk memperoleh pengakuian dari lembaga Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut," katanya.

Ia mengimbau masyarakat Kota Pekalongan senantiasa menjaga dan melestarikan produk kerajinan batik dengan tetap menjaga keramahan lingkungan.

"Kami berharap para pelaku usaha yang memproduksi batik tidak lagi membuang limbah batik begitu saja. Terkadang, mereka membuang limbah begitu saja," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024