Temanggung (Antaranews Jateng) - Distribusi air bersih yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, ke daerah kekeringan terkendala keterbatasan armada, kata pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi.

"BPBD Kabupaten Temanggung saat ini hanya mengoperasikan satu mobil tangki untuk mengirim air bersih di 58 dusun di 13 desa yang tersebar di 11 kecamatan 13," katanya di Temanggung, Selasa.

Ia mengatakan semula terdapat lima armada yang dioperasikan, namun tiga di antaranya sudah ditarik untuk keperluan dinas sedangkan satu armada tengah diperbaiki karena rusak.?

"Saat ini kami hanya operasikan satu armada, pada hari Senin (1/10) pengiriman dilakukan di delapan lokasi dan selesai hingga malam hari," katanya.?

Ia menyebutkan lima armada yang terlibat distribusi air, masing-masing dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PMI, PDAM, Dinas Sosial dan BPBD.

Armada milik DPU dan Perumahan Rakyat ditarik untuk keperluan dinas, PDAM ditarik untuk memasok air bersih pada pelanggan jalur Parakan-Temanggung, PMI ditarik karena untuk digilir pada kabupaten lain, sedangkan armada dari Dinas Sosial rusak dan kini masih dalam perbaikan.

Menurut dia, anggaran bantuan air bersih tidak ada kendala. Setelah dana dari APBD 2018 habis, sekarang digunakan dana dari CSR sejumlah perusahaan swasta, yang diperkirakan cukup sampai pertengahan Oktober 2019.

"Jika hujan belum turun dan masih ada krisis air, akan digunakan dana dari APBD perubahan senilai Rp150 juta atau sekitar 600 tangki," katanya.

Gito mengatakan terdapat sejumlah desa baru yang mengalami krisis air bersih, dua di antaranya adalah Klepu dan Kledung. Kini desa-desa tersebut secara berkala mendapat pasokan dua hingga tiga kali satu minggu.

Berdasarkan informasi dari BMKG, katanya diperkirakan musim kemarau hingga bulan Oktober 2018. 

Namun, bisa jadi prakiraan itu musim hujan maju atau bahkan mundur, maka pihaknya harus mengantisipasinya, antara lain mempersiapkan dana dan armada jika musim hujan mundur agar masyarakat tercukupi kebutuhan air bersih. 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024