Saran dari presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono perlu disikapi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat. Penyelenggara pemilu ini segera menghentikan sementara kampanye di Sulawesi Tengah pascagempa dan tsunami.
Dalam videonya di Youtube, Minggu (30-9-2018), kemudian beritanya disiarkan antaranews.com, SBY yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat meminta semua pihak bersatu padu dan mengutamakan membantu pemerintah dan masyarakat yang terkena musibah.
Jika melihat kondisi pascagempa di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, misalnya, sangat tidak memungkinkan calon anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kota/kabupaten maupun pasangan calon peserta Pilpres 2019 untuk berkampanye.
Sejak gempa bumi 7,4 skala Richter dan tsunami melanda Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28-9-2018), hingga Minggu pukul 12.00 WIB masih terjadi gempa, bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 209 kali.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di tengah melawan penyakit kanker paru-paru stadium empat selalu menyampaikan info terkini. Data terakhir pada tanggal 30 September 2018 pukul 13.00 WIB menyebutkan sebanyak 832 orang meninggal dunia (Kota Palu sebanyak 821 orang dan Kabupaten Donggala sebanyak 11 orang).
Melihat kondisi di lapangan seperti itu, apalagi sedikitnya 540 korban luka berat masih dirawat di rumah sakit, kemudian jumlah pengungsi sebanyak 16.732 jiwa yang tersebar di 24 titik, praktis tahapan kampanye Pemilu 2019 di daerah itu terhenti. Bisa jadi, sejumlah caleg menjadi korban gempa dan tsunami.
Semua pihak seyogianya fokus menangani korban dan memulihkan daerah itu seperti sediakala. Pemerintah dalam hal ini bergerak cepat. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo melihat secara langsung daerah terdampak gempa dan tsunami, termasuk mengunjungi korban di pengungsian. Jangan sampai mereka kekurangan makan, minuman, dan kebutuhan lainnya.
Dalam videonya di Youtube, Minggu (30-9-2018), kemudian beritanya disiarkan antaranews.com, SBY yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat meminta semua pihak bersatu padu dan mengutamakan membantu pemerintah dan masyarakat yang terkena musibah.
Jika melihat kondisi pascagempa di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, misalnya, sangat tidak memungkinkan calon anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kota/kabupaten maupun pasangan calon peserta Pilpres 2019 untuk berkampanye.
Sejak gempa bumi 7,4 skala Richter dan tsunami melanda Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28-9-2018), hingga Minggu pukul 12.00 WIB masih terjadi gempa, bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 209 kali.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di tengah melawan penyakit kanker paru-paru stadium empat selalu menyampaikan info terkini. Data terakhir pada tanggal 30 September 2018 pukul 13.00 WIB menyebutkan sebanyak 832 orang meninggal dunia (Kota Palu sebanyak 821 orang dan Kabupaten Donggala sebanyak 11 orang).
Melihat kondisi di lapangan seperti itu, apalagi sedikitnya 540 korban luka berat masih dirawat di rumah sakit, kemudian jumlah pengungsi sebanyak 16.732 jiwa yang tersebar di 24 titik, praktis tahapan kampanye Pemilu 2019 di daerah itu terhenti. Bisa jadi, sejumlah caleg menjadi korban gempa dan tsunami.
Semua pihak seyogianya fokus menangani korban dan memulihkan daerah itu seperti sediakala. Pemerintah dalam hal ini bergerak cepat. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo melihat secara langsung daerah terdampak gempa dan tsunami, termasuk mengunjungi korban di pengungsian. Jangan sampai mereka kekurangan makan, minuman, dan kebutuhan lainnya.