Magelang (Antaranews Jateng) - Pusat Koperasi Konsumen (PKK) Kota Magelang, Jawa Tengah, menyatakan kalangan usaha menengah, kecil, dan mikro di daerah itu menjadi sasaran program penukaran tabung elpiji 3 kilogram ke 5,5 kg dengan alokasi 350 tabung.
"Kita sisir UMKM yang ditengarai banyak memakai gas melon (tabung elpiji 3 kilogram) untuk ditukar dengan gas nonsubsidi berwarna pink (tabung elpiji 5,5 kilogram atau Bright Gas, red.)," kata Manager PKK Kota Magelang Bambang Setyawan dalam keterangan tertulis di Magelang, Rabu.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kota Magelang, ujar dia, sedikitnya 11 UMKM menjadi sasaran program tersebut. Selama ini, mereka sedikitnya menggunakan gas melon 56 tabung dan paling banyak 450 tabung per bulan.
Kepala Seksi Bina Usaha Perdagangan, Distribusi Barang, dan Promosi Disperindag Pemkot Magelang Budi Imam Hakim program penukaran tabung elpiji tersebut berlaku secara nasional.
Berdasarkan ketentuan, kata dia, UMKM yang telah menggunakan 14 gas melon setiap bulan harus beralih ke gas nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram atau 12 kilogram.
"Nyatanya masih banyak yang memakai gas melon untuk menopang usahanya," ujar dia.
Perwakilan agen gas nonsubsidi PT Wahyu Mega Dewanti, Sarjono, di sela kegiatan tersebut di Kota Magelang pada Rabu, mengatakan program dari Pertamina tersebut gratis dengan sasaran UMKM dan usaha rumahan.
"Pelaku usaha menukar dua tabung gas melon dengan satu tabung 5,5 kg beserta isinya,” katanya. Pelaksanaan program tersebut melibatkan Disperindag, PKK Kota Magelang, agen gas nonsubsidi, Satpol Pamong Praja, dan Polres Magelang Kota.
Ia menjelaskan program tersebut menguntungkan pelaku usaha. Kalau mereka membeli sendiri tabung brihgt gas beserta isinya seharga Rp340 ribu, sedangkan harga satu tabung gas melon beserta isinya Rp130 ribu.
"Jika tidak ada program 'trade in', konsumen yang menukar dua tabung gas melon menjadi satu tabung bright gas masih harus membayar Rp100 ribu. Khusus program ini, penukaran dilakukan gratis," kata dia.
Ia mengatakan hingga saat ini di Kota Magelang masih ditemukan UMKM dengan omzet di atas satu juta rupiah yang menggunakan gas melon. Berdasarkan instruksi satgas pangan, UMKM yang boleh menggunakan gas melon adalah mereka yang memiliki omzet di bawah satu juta rupiah per hari.
Pemilik usaha keripik "Krezzz" Kota Magelang, Mega Praraharja, mengaku tidak keberatan terhadap program penukaran tabung gas itu.
“Sebenarnya saya juga ingin pakai gas 5,5 kilogram, karena pasokan gas melon sering tersendat. Di rumah saya juga pakai gas 12 kilogram, tapi jarang," katanya.
Ia mengharapkan pasokan bright gas lancar guna mendukung usaha produksinya (hms).
"Kita sisir UMKM yang ditengarai banyak memakai gas melon (tabung elpiji 3 kilogram) untuk ditukar dengan gas nonsubsidi berwarna pink (tabung elpiji 5,5 kilogram atau Bright Gas, red.)," kata Manager PKK Kota Magelang Bambang Setyawan dalam keterangan tertulis di Magelang, Rabu.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kota Magelang, ujar dia, sedikitnya 11 UMKM menjadi sasaran program tersebut. Selama ini, mereka sedikitnya menggunakan gas melon 56 tabung dan paling banyak 450 tabung per bulan.
Kepala Seksi Bina Usaha Perdagangan, Distribusi Barang, dan Promosi Disperindag Pemkot Magelang Budi Imam Hakim program penukaran tabung elpiji tersebut berlaku secara nasional.
Berdasarkan ketentuan, kata dia, UMKM yang telah menggunakan 14 gas melon setiap bulan harus beralih ke gas nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram atau 12 kilogram.
"Nyatanya masih banyak yang memakai gas melon untuk menopang usahanya," ujar dia.
Perwakilan agen gas nonsubsidi PT Wahyu Mega Dewanti, Sarjono, di sela kegiatan tersebut di Kota Magelang pada Rabu, mengatakan program dari Pertamina tersebut gratis dengan sasaran UMKM dan usaha rumahan.
"Pelaku usaha menukar dua tabung gas melon dengan satu tabung 5,5 kg beserta isinya,” katanya. Pelaksanaan program tersebut melibatkan Disperindag, PKK Kota Magelang, agen gas nonsubsidi, Satpol Pamong Praja, dan Polres Magelang Kota.
Ia menjelaskan program tersebut menguntungkan pelaku usaha. Kalau mereka membeli sendiri tabung brihgt gas beserta isinya seharga Rp340 ribu, sedangkan harga satu tabung gas melon beserta isinya Rp130 ribu.
"Jika tidak ada program 'trade in', konsumen yang menukar dua tabung gas melon menjadi satu tabung bright gas masih harus membayar Rp100 ribu. Khusus program ini, penukaran dilakukan gratis," kata dia.
Ia mengatakan hingga saat ini di Kota Magelang masih ditemukan UMKM dengan omzet di atas satu juta rupiah yang menggunakan gas melon. Berdasarkan instruksi satgas pangan, UMKM yang boleh menggunakan gas melon adalah mereka yang memiliki omzet di bawah satu juta rupiah per hari.
Pemilik usaha keripik "Krezzz" Kota Magelang, Mega Praraharja, mengaku tidak keberatan terhadap program penukaran tabung gas itu.
“Sebenarnya saya juga ingin pakai gas 5,5 kilogram, karena pasokan gas melon sering tersendat. Di rumah saya juga pakai gas 12 kilogram, tapi jarang," katanya.
Ia mengharapkan pasokan bright gas lancar guna mendukung usaha produksinya (hms).