Kudus (Antaranews Jateng) - Sebanyak 400 peserta audisi PB Djarum dinyatakan lolos tahap penyaringan (screening), setelah sebelumnya terdapat 1.073 peserta dari berbagai daerah di Tanah Air untuk mengikuti audisi, kata Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi.
"Penyaringan dilakukan Selasa (4/9) pagi. Sebanyak 1.073 peserta yang berasal dari enam kategori yakni U-11 Putra, U-11 Putri, U-13 Putra, U-13 Putri, U-15 Putra, dan U-15 Putri, unjuk kemampuan di hadapan tim pencari bakat," ujarnya di Kudus, Rabu.
Tahap awal tersebut, kata dia, setiap peserta bertanding dengan lawan yang sesuai kategori usia masing-masing dalam durasi sekitar sepuluh menit.
Dari 400 peserta dinyatakan lolos tahap penyaringan, yakni untuk kategori U-11 Putra tercatat sebanyak 106 peserta, U-11 Putri sebanyak 37 peserta, U-13 Putra sebanyak 115 peserta, U-13 putri sebanyak 38 peserta, U-15 putra sebanyak 70 peserta, dan U-15 putri sebanyak 34 peserta.
"Mereka kembali bertanding pada tahap turnamen yang menggunakan sistem gugur pada Rabu (5/9) dan Kamis (6/9)," ujar pebulutangkis yang merupakan peraih gelar juara Kanada Terbuka 1990, Jerman Terbuka 1990, dan Swiss Terbuka 1993 ini.
Fung Permadi mengapresiasi semangat para peserta dan orangtua yang mengikuti program tahunan yang digelar oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini.
Menurut dia meningkatnya jumlah peserta di Kudus juga berbanding dengan kualitas bermain bulutangkis yang dimiliki para calon peraih beasiswa bulu tangkis ini.
Bahkan, kata Fung Permadi, kualitas mereka lebih baik dibandingkan dengan kota-kota sebelumnya.
Sementara, legenda bulu tangkis lainnya yang juga tim pencari bakat Liem Swie King merasa bangga dengan Kota Kudus yang didatangi ribuan anak dari berbagai daerah di Tanah Air yang antusias terhadap olahraga bulu tangkis.
"Dari sisi jumlah peserta, menurutnya, Audisi Umum tahun ini di Kudus merupakan yang terbesar," tutur pebulutangkis peraih medali emas Asian Games di Bangkok 1978 ini.
Dengan jumlah peserta yang banyak, kata dia, tim pencari bakat memiliki tugas yang cukup berat untuk menyeleksi para calon atlet muda penghuni PB Djarum.
Oleh karenanya, kata King, bagi para peserta yang belum berhasil pada audisi umum tahun ini, untuk tetap berlatih dan mengasah kemampuan guna kesempatan meraih beasiswa bulu tangkis mendatang.
"Jangan pernah menyerah, itu adalah `pegangan` bagi olahragawan," ujarnya.
Ia menganggap kalah hanya sementara, sedangkan bagi yang sudah menyerah, itu yang membuat orang kalah selamanya.
Bagi peserta yang lolos tahap turnamen akan mendapatkan super tiket untuk melaju ke babak final audisi yang juga digelar di Kudus, pada 7-9 September 2018.
Super tiket juga diberikan kepada peserta yang tidak lolos turnamen namun dianggap tim pencari bakat memiliki bakat yang mumpuni.
Tim pencari bakat yang dilibatkan, yakni Tan Joe Hok, Liem Swie King, Fung Permadi, Basri Yusuf, Antonius Budi Ariantho, Alan Budikusuma, Denny Kantono, Hariyanto Arbi, Marleve Mainaky, Herry Iman Pierngadi, dan Sigit Budiarto.
"Penyaringan dilakukan Selasa (4/9) pagi. Sebanyak 1.073 peserta yang berasal dari enam kategori yakni U-11 Putra, U-11 Putri, U-13 Putra, U-13 Putri, U-15 Putra, dan U-15 Putri, unjuk kemampuan di hadapan tim pencari bakat," ujarnya di Kudus, Rabu.
Tahap awal tersebut, kata dia, setiap peserta bertanding dengan lawan yang sesuai kategori usia masing-masing dalam durasi sekitar sepuluh menit.
Dari 400 peserta dinyatakan lolos tahap penyaringan, yakni untuk kategori U-11 Putra tercatat sebanyak 106 peserta, U-11 Putri sebanyak 37 peserta, U-13 Putra sebanyak 115 peserta, U-13 putri sebanyak 38 peserta, U-15 putra sebanyak 70 peserta, dan U-15 putri sebanyak 34 peserta.
"Mereka kembali bertanding pada tahap turnamen yang menggunakan sistem gugur pada Rabu (5/9) dan Kamis (6/9)," ujar pebulutangkis yang merupakan peraih gelar juara Kanada Terbuka 1990, Jerman Terbuka 1990, dan Swiss Terbuka 1993 ini.
Fung Permadi mengapresiasi semangat para peserta dan orangtua yang mengikuti program tahunan yang digelar oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini.
Menurut dia meningkatnya jumlah peserta di Kudus juga berbanding dengan kualitas bermain bulutangkis yang dimiliki para calon peraih beasiswa bulu tangkis ini.
Bahkan, kata Fung Permadi, kualitas mereka lebih baik dibandingkan dengan kota-kota sebelumnya.
Sementara, legenda bulu tangkis lainnya yang juga tim pencari bakat Liem Swie King merasa bangga dengan Kota Kudus yang didatangi ribuan anak dari berbagai daerah di Tanah Air yang antusias terhadap olahraga bulu tangkis.
"Dari sisi jumlah peserta, menurutnya, Audisi Umum tahun ini di Kudus merupakan yang terbesar," tutur pebulutangkis peraih medali emas Asian Games di Bangkok 1978 ini.
Dengan jumlah peserta yang banyak, kata dia, tim pencari bakat memiliki tugas yang cukup berat untuk menyeleksi para calon atlet muda penghuni PB Djarum.
Oleh karenanya, kata King, bagi para peserta yang belum berhasil pada audisi umum tahun ini, untuk tetap berlatih dan mengasah kemampuan guna kesempatan meraih beasiswa bulu tangkis mendatang.
"Jangan pernah menyerah, itu adalah `pegangan` bagi olahragawan," ujarnya.
Ia menganggap kalah hanya sementara, sedangkan bagi yang sudah menyerah, itu yang membuat orang kalah selamanya.
Bagi peserta yang lolos tahap turnamen akan mendapatkan super tiket untuk melaju ke babak final audisi yang juga digelar di Kudus, pada 7-9 September 2018.
Super tiket juga diberikan kepada peserta yang tidak lolos turnamen namun dianggap tim pencari bakat memiliki bakat yang mumpuni.
Tim pencari bakat yang dilibatkan, yakni Tan Joe Hok, Liem Swie King, Fung Permadi, Basri Yusuf, Antonius Budi Ariantho, Alan Budikusuma, Denny Kantono, Hariyanto Arbi, Marleve Mainaky, Herry Iman Pierngadi, dan Sigit Budiarto.