Klaten (Antaranews Jateng) - Perseroan Terbatas Pertamina menyatakan kelangkaan elpiji subsidi atau ukuran tabung 3 kg di wilayah Soloraya beberapa hari terakhir terjadi akibat meningkatnya permintaan dari masyarakat.

     "Bukan karena Pertamina mengurangi kuota, melainkan adanya peningkatan konsumsi pada musim-musim tertentu, di antaranya hari raya, musim hujan, dan musim hajatan," kata Senior Supervisor Communication and Relation PT Pertamina (Persero) MOR IV Muslim Dharmawan di sela sidak elpiji 3 kg di Klaten, Kamis.

     Menurut Muslim Dharmawan , tingginya volume konsumsi dari masyarakat akhirnya menyedot banyak di alokasi pada bulan itu.

     "Sebagai tindak lanjutnya, Pertamina melakukan build up stok sekitar 4 s.d. 5 persen. Ini tidak hanya terjadi di Soloraya, tetapi di seluruh Indonesia," kata Muslim Dharmawan.

     Muslim Dharmawan mengakui bahwa praktik di lapangan masih banyak penggunaan elpiji 3 kg yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Pada saat ini banyak petani yang menggunakan elpiji 3 kg sebagai bahan bakar untuk pengairan sawah dan peternakan.

     "Padahal, kalau dilihat dari aturan, kondisi ini tidak sesuai dengan peruntukannya, yang diatur baru penggunaan elpiji subsidi untuk nelayan," kata Muslim Dharmawan.

     Selain itu, pihaknya menduga isu kelangkaan tersebut sengaja dihembuskan oleh pengecer yang tidak memperoleh pengiriman sesuai dengan permintaan dari pangkalan atau agen.

     Menurut Muslim Dharmawan , sesuai dengan aturan, seharusnya pangkalan hanya boleh menyalurkan sebanyak 50 persen elpiji dagangannya ke pengecer dan 50 persen kepada pengguna atau konsumen.

     Sementara itu, Sales Eksekutif Elpiji Region IV Pertamina Adeka Sangtraga Hitapriya mengatakan bahwa penambahan alokasi elpiji 3 kg dilakukan mulai tanggal 20 s.d. 31 Agustus 2018.

    Penambahan elpiji di Soloraya selama periode tersebut rencananya sebanyak 148.720 tabung. Perinciannya, untuk Kabupaten Boyolali, sebanyak 19.040 tabung dan Kabupaten Karanganyar sebanyak 20.720 tabung.

     Selanjutnya, untuk Klaten, sebanyak 21.840 tabung, Surakarta 26.080 tabung, Sragen 23.520 tabung, Sukoharjo 24.080 tabung, dan Kabupaten Wonogiri sebanyak 13.440 tabung.
 
     "Dengan adanya alokasi tambahan ini, kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi sehingga Pertamina tidak perlu melakukan operasi pasar," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024