Film "Perempuan Beraselimut Angin" angkat potensi budaya Madura

Senin, 20 Agustus 2018 10:18 WIB

Pamekasan (Antaranews Jateng) - Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Pamekasan, Jawa Timur kini mulai melakukan berbagai persiapan praproduksi film "Perempuan Berselimut Angin" dengan berbagai pihak dan artis pemeran film itu.

Film yang akan mengangkat potensi seni budaya lokal Madura bernilai religi ini diperkirakan menelan biaya Rp4 miliar dan merupakan film kedua yang digarap Parfi Pamekasan. Sebelumnya Parfi juga telah membuat film pendek "Misa Sape Kerrap".

"Film ini mempunyai kekuatan kultur sebagai daya tarik industri film nasional," kata Sutradara Film itu Don Aryadin dalam keterangan persnya kepada Antara di Pamekasan, Minggu (19/8).

Menurut Ketua Parfi Pamekasan Yoyok R Effendi, sesuai rencana, pengambilan gambar film layar lebar ini, mulai akhir September hingga Oktober 2018.

"Target kwartal pertama tahun depan, film ini sudah bisa ditayangkan di layar lebar di seluruh Indonesia," ujar Yoyok.

Fokus pengambilan gambar film "Perempuan Berselimut Angin" tersebut adalah Pantai Jumiang, sejumlah tempat bersejarah dan Pondok Pesantran di Pamekasan.

"Jadi, film yang melibatkan pemeran lokal Pamekasan dan sejumlah artis nasional ini, sebagai upaya untuk membangun nasionalisme dalam konteks budaya lokal Madura," kaya Yoyok yang juga Ketua III Dewan Kesenian Pamekasan itu.

Coach Talent Roci Marciano menyatakan, film "Perempuan Berselimut Angin" itu akan sangat menarik karena memberdayakan masyarakat Madura secara langsung sebagai pemeran.

Selama ini, film tentang Madura banyak dimainkan oleh orang-orang di luar Madura. "Dengan demikian, film ini akan lebih `berasa` apabila melibatkan secara langsung pemaran dari orang-orang Madura," kata Roci.

Direktur PT Wira Sinema Wira Lina mengapresiasi upaya Parfi Pamekasan membuat film yang berbasis kaerifan lokal.

"Film ini bisa menjadi khazanah bagi industri film nasional, sekaligus sebagai bentuk komitmen dalam upaya mengangkat budaya lokal yang ada di Madura ini," kata Wira yang juga Ketua Parfi Jatim itu.

Film "Perempuan Berselimut Angin" ini mengisahkan perjuangan wanita Madura di era kekikian yang tetap memegang teguh nilai-nilai budaya lokal, religiusitas orang Madura yang berpedoman pada prinsip "bhapa`. bhabu`, guru, rato/ bapak, ibu, guru dan raja atau pemerintah", berikut pergulatan petani garam di Pulau Madura, serta pentingnya pendidikan pesantren. (Editor : Fitri Supratiwi).

Pewarta : Abd Aziz
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Ikatan Ibu-Ibu USM gelar "talkshow" perempuan berwirausaha dukung ekonomi keluarga

05 May 2024 14:35 Wib

Dekranasda Pekalongan maksimalkan peran perempuan sebagai pelaku UMKM

03 May 2024 16:43 Wib

Sekda Jateng ajak perempuan melek teknologi digital

26 April 2024 8:21 Wib

Pemprov Jateng dukung berkembangnya perempuan pebisnis

25 April 2024 8:45 Wib

Wali Kota Semarang: Perempuan adalah garda depan pembangunan

25 April 2024 8:43 Wib
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib