Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya melakukan revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna menghadapi tantangan era Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Sesuai amanat dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016, kami melakukan lima revitalisasi SMK yaitu revitalisasi guru, sarana dan prasarana, kurikulum, kerja sama antarlembaga, serta sertifikasi lulusan SMK," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Gatot Bambang Hastowo di Semarang, Jumat.

Ia menjelaskan, revitalisasi pendidikan juga menjadi langkah strategis yang wajib ditempuh untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dan menyongsong generasi emas 100 tahun Indonesia.

Bekal yang harus disiapka tidak cukup pada keterampilan dasar, tapi sumber daya manusia Indonesia harus mempunyai keterampilan komunikasi, keterampilan berpikir kritis dan kreatif, literasi digital, keterampilan interpersonal, multikultural, multibahasa, dan keterampilan menyelesaikan masalah.

Menurut dia, revitalisasi kerja sama antarlembaga mendorong pihak sekolah untuk bermitra dengan Kementerian Perindustrian.

Menindaklanjuti hal itu, kata dia, pada 2017 sudah ditandatangani kerja sama antara dengan Kementerian Perindustrian dan ada 117 perusahaan yang bekerja sama dengan SMK di Jateng.

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono menyebutkan, tiga SMK Negeri Jateng mencetak lulusan yang siap kerja.

Hal itu dapat dilihat dari sekitar 70-80 persen lulusan SMKN Jateng yang telah diterima bekerja di perusahaan, meskipun ada pula mereka yang memilih melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Ke depan kami akan membuat SMKN Jateng, karena yang sekarang baru ada tiga, yaitu di Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Purbalingga," ujarnya. 

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024