Solo (Antaranews Jateng) - Real Estate Indonesia meminimalisasi angka "backlog" perumahan di Jawa Tengah dengan terus fokus pada pembangunan rumah subsidi.

"Khususnya rumah subsidi, kebutuhan di Jawa Tengah masih sangat tinggi," kata Ketua REI Jawa Tengah M.R. Prijanto di Solo, Selasa.

Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Pemukiman Jawa Tengah, angka "backlog" hingga saat ini sekitar 800.000 unit, sedangkan data BPJS Ketenagakerjaan sekitar satu juta unit.
     
"Oleh karena itu, kami terus optimalkan pembangunan. Upaya ini diperkuat dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 64 Tahun 2016 tentang Pembangunan Perumahan MBR," katanya.
     
Untuk meminimalisasinya, pihaknya menargetkan pembangunan rumah di Jawa Tengah khususnya rumah subsidi, pada tahun ini 10.000 unit.

"Sampai saat ini sudah terealisasi 3.900 unit. Sejauh ini kami masih optimistis target dapat tercapai," katanya.

Menurut dia, target pembangunan rumah pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang mencapai 9.600 unit.

Pada tahun ini pembangunan rumah subsidi difokuskan pada empat target pasar, di antaranya PNS dan TNI/Polri.

"Selain itu, peruntukannya juga pada pekerja di sekitar kawasan industri dan kelompok masyarakat sektor formal," katanya.

 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024