Pekalongan (Antaranews Jateng) - Sebanyak 19 komunitas Kota Pekalongan, Jawa Tengah, akan memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam upaya melakukan penanganan rob di daerah setempat.

Perwakilan Komunitas Fotografi Indonesia Wilayah Pekalongan Arie Dacosta di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa rob sudah terjadi bertahun-tahun di sejumlah wilayah Pekalongan tetapi hingga kini belum mendapatkan penanganan maskimal.

"Rob sudah benar-benar menjadi ancaman bagi masyarakat Pekalongan. Oleh karena, penanganan rob membutuhkan keterlibatan semua elemen, bukan hanya pemerintah saja melainkan kita (komunitas) sebagai bagian dari elemen masyarakat harus ikut berkontribusi pada masalah itu," katanya.

Sejumlah rencanan kegiatan yang akan dilakukan oleh belasan komunitas itu, antara lain lomba memancing disertai penanaman pohon di sejumlag wilayah rawan rob, penanaman mangrove, trauma healing bagi warga terdampak rob, pembuatan filem dokumenter soal rob, mendokumentasikan areal rob dengan drone, pameran foto, kampanye penanggulangan rob melalui tulisan, kegiatan bersih sisa sampah di sungai, dan penghijauan.

Ia menyebutkan saat ini ada sekitar 9 kelurahan telah mengalami banjir rob sejak 2003 sehingga hal itu akan terus menambah jumlah lokasi rob apabila tidak segera dilakukan penanganan maksimal.

"Selain di sejumlah wilayah Kota Pekalongan, rob juga terjadi pada desa di wilayah Kabupaten Pekalongan yang kini kondisi sudah cukup memprihatinkan," katanya.

Peneliti Tata Kelola Kemitraan Leny Hidayat mengatakan selama ini banjir rob hanya dilihat sebagai persoalan tergenangnya wilayah permukiman yang dapat surut dan mampu diselesaikan oleh pemerintah saja. 

Padahal, kata dia, rob tidak hanya persoalan genangan air tetapi juga berdampak pada sektor lainnya seperti kesehatan, pendidikan, masyarakat kehilangan mata pencaharian, pertanian, dan perkebunan rusak.

"Dampak rob cukup banyak karena juga berpengaruh terhadap pada persoalan air bersih, sanitasi, toilet rusak, sumber mata air terkontaminasi. Belum lagi persoalan gender seperti kesehatan reproduksi memburuk, serta dampak polusi industri batik," katanya.

Ia mengatakan masyarakat melalui komunitas dapat terlibat secara aktif dalam penanggulangan rob seperti memberikan masukan pada pemerintah dan alternatif apa solusi penanganan rob. 

"Komunitas harus menjadi salah satu kekuatan dalam penanganan rob di Pekalongan, Oleh karena, kita butuh sinergi dari elemen," katanya.
     

Pewarta : Kutnadi
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024