Pati (Antaranews Jateng) - Komisi IX DPR RI ikut menyosialisasikan pentingnya mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan kepada masyarakat petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Sosialisasi yang diadakan di Gedung SMK Tama Jaya School Pati, Jumat (13/7), diikuti 200-an peserta dari berbagai kalangan di Kabupaten Pati serta dihadiri anggota Komisi IX DPR RI Sri Wulan dan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kudus, Ishak.

"Masyarakat tidak perlu ragu mendaftar sebagai peserta jaminan sosial ketenagakerjaan. Apalagi BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk melindungi setiap pekerja, baik para penerima upah maupun yang bukan penerima upah," kata anggota Komisi IX DPR RI Sri Wulan di sela-sela sosialisasi di Gedung SMK Tama Jaya School Pati, Jumat.

Ia berharap BPJS Ketenagakerjaan dapat menjalankan tugasnya melindungi para pekerja Indonesia.

Menurut dia, Komisi IX DPR RI akan memantau pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut. Hal itu mengingat Komisi IX DPR RI juga membawahi ruang lingkup kesehatan dan ketenagakerjaan.

Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus Ishak menambahkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan Kudus Raya yang membawahi Kudus, Jepara, Pati, Rembang dan Blora memiliki target melindungi tenaga kerja bukan penerima upah sebanyak 25.116 tenaga kerja baru pada 2018.

Untuk merealisasikannya, kata dia, BPJS Ketenagakerjaan akan memaksimalkan kegiatan sosialisasi, seperti halnya saat ini.

"Semakin paham masyarakat tentang manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan, tentunya semakin banyak yang berminat mendaftar sebagai peserta," ujarnya.

Periode Januari hingga Juli 2018, kata dia, BPJS Ketenagakerjaan berhasil melindungi 11.317 tenaga kerja bukan penerima upah.

Ia mengaku optimistis bisa merealisasikan target peserta baru pada tahun 2018 yang saat ini tengah berupaya menambah 13.799 tenaga kerja bukan penerima upah hingga akhir Desember 2018.

Salah seorang peserta sosialisasi, Sunarto (48) mengaku senang bisa mengikuti sosialisasi tentang jaminan sosial ketenagakerjaan.

Apalagi, lanjut dia, dengan uang Rp16.800 dirinya yang sehari-harinya bekerja sebagai petani sudah terlindungi jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.

Ia sepakat bahwa sosialisasi serupa memang perlu digelar mengingat masih banyak petani lain yang belum memahami dan mengerti program jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Setidaknya, masyarakat petani yang terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan semakin bertambah," ujarnya.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024