Semarang (Antaranews Jateng) - Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang siap memfasilitasi para ulama dalam berdakwah "wasathiyah" atau moderat dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, khususnya internet.

"Tujuan halaqah ulama ini kan berangkat dari keprihatinan terhadap generasi muda seiring dunia teknologi informasi (IT) yang berkembang luar biasa," kata Ketua Panitia Halaqah Ulama 5 Unissula, Agus Irfan di Semarang, Rabu.

Menurut dia, generasi muda sekarang yang begitu akrab dengan dunia IT cenderung lebih percaya dan mengakui informasi yang berasal dari satu sumber yang belum tentu kebenarannya, tetapi diambil secara mentah-mentah.

Ketika informasi itu berkaitan dengan "hoax", ujaran kebencian, dan sebagainya akan sangat berbahaya, lanjut dia, apalagi kaitan dengan masalah keagamaan yang hanya menyajikan satu pendapat dan ternyata pandangannya sempit.

"Ini bisa menjadikan orang salah informasi. Misalnya, paham yang gampang menyalahkan orang, membid`ahkan orang, dan mengkafirkan orang lain. Kalau itu dibaca orang kan sangat berbahaya, contohnya soal tahlil," katanya.

Banyak informasi di media internet yang menyebutkan bahwa tahlil adalah bid`ah dan haram, sehingga membuat orang yang hanya melihat dari sudut pandang itu dengan mudah menyalahkan atau membid`ahkan orang lain.

"Harus ada penyeimbang atau `counter` bahwa tidak hanya itu pendapatnya. Yang mengatakan boleh ada pendapatnya, yang menghendaki haram juga ada pendapatnya. Jadi, ada banyak pilihan," jelas pengajar Fakultas Agama Islam (FAI) Unissula Semarang itu.

Dengan banyaknya dakwah "wasathiyah" yang mewarnai dunia IT, kata dia, tentu akan membuka pikiran dan membuat orang dewasa dalam berpikir bahwa ternyata banyak pendapat yang membicarakan segala sesuatu dalam agama.

Diakuinya, kalangan ulama "wasathiyah" memang harus didorong untuk melek IT agar mereka mau menggunakan IT dalam berdakwah dan tidak hanya mengajarkan pandangan Islam moderat itu di kalangan internal, atau santrinya saja.

"Bagaimana kiai bisa melek IT, gunakan IT dalam berdakwah. Jadi, kiai ponpes tidak hanya mengajarkannya di pojok-pojok pesantren, tetapi bagaimana kemudian mengajarkannya ke luar," kata Kepala Pesantren Mahasiswa Unissula itu.

Unissula, kata dia, siap memberikan pendampingan kepada kalangan ulama yang memiliki pandangan "wasathiyah" untuk menggunakan IT dalam berdakwah melalui berbagai media yang saat ini sedemikian akrab dengan generasi milenial.

 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024