Solo (Antaranews Jateng) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata ( Asita) Soloraya berkomitmen merapatkan barisan untuk mengembangkan sektor pariwisata di kawasan tersebut termasuk menggarap potensi wisata dalam kota (inbound) Kota Solo.

"Selama ini kan masih terpecah, jadi belum rapi. Nantinya bukan hanya menjadi produk masing-masing tetapi akan kami jual bersama," kata Ketua Asita Soloraya Pri Siswanto pada acara Pelantikan Pengurus DPC Asita Surakarta di Solo, Jumat.

Ia mengatakan salah satu potensi yang akan digarap yaitu wisata "inbound" atau ke dalam kota mengingat potensi wisata di Kota Solo dan sekitarnya cukup banyak. 

"Kalau potensi sebetulnya cukup banyak dan bervariasi. Hanya yang jadi kendala adalah gempuran promosi di daerah lain lebih kuat dari kita. Kekuatan Solo belum dikenal secara umum," katanya.

Terkait dengan wisata "inbound" tersebut pihaknya akan mengenalkannya melalui Yogyakarta dan Borobudur. 

"Pada dasarnya Soloraya belum bisa menjadi 'single destination'. Jadi kami kenalkan dulu melalui destinasi lain yang lebih dikenal oleh masyarakat luar daerah bahkan luar negeri," katanya.

Ke depan, dikatakannya, para anggota Asita akan lebih banyak menggenjot kunjungan ke destinasi wisata yang banyak bersifat "instagramable" atau dikenal dan menjadi favorit melalui media sosial instagram. 

"Setiap daerah punya karakteristik yang sifatnya 'instagramable'. Solo juga demikian, punya potensi yang bisa dipromosikan keluar. Dalam hal ini sosial media sangat mampu menggenjot promosi," katanya.

Sementara itu, Ketua Asita Jawa Tengah Joko Suratno mengatakan pemerintah menargetkan kawasan Joglosemar yaitu Yogyakarta, Solo, dan Semarang dikunjungi oleh 2 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019.

"Total target kunjungan ini dibagi menjadi dua, yaitu 800.000 wisman dan sisanya Solo dan Semarang. Artinya Jawa Tengah ini akan di'push' untuk internasional. Harapannya usaha dari Asita Solo mampu berkontribusi besar untuk memenuhi target ini," katanya.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024