Semarang (Antaranews Jateng) - Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan pembangunan polder di Bundaran Bubakan sebagai bagian dari revitalisasi kawasan Kota Lama tetap mementingkan faktor estetika.
"Ini masih terus revisi terus ada air mancurnya atau tidak (di Polder Bubakan, red.). Kami maunya tetap ada air mancur," katanya, saat meninjau progres revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang, Kamis.

Ita, sapaan akrab Hevearita menjelaskan keberadaan air mancur di polder tersebut dimaksudkan untuk tetap menjaga sisi estetika, di samping perannya dalam penanggulangan rob dan banjir di kawasan itu.

Bundaran Bubakan sebelumnya berupa taman yang dilengkapi dengan air mancur yang rencananya akan dibangun polder mini, bersamaan dengan polder serupa yang dibangun di kawasan Sungai Berok, dekat kawasan Kota Lama.

"Dari kontraktor menyampaikan apakah airnya nanti tidak bau? Karena kan airnya limbah. Tetapi, masukan dari Pak Iswar (Kepala Dinas Pekerjaan Umum, red.), ada teknologi menjadikan airnya tidak bau," katanya.

Menurut dia, pembangunan polder saja menjadikan kurangnya nilai seni meski sudah dilengkapi dengan ruang terbuka hijau (RTH) sehingga perlu dipertahankan keberadaan air mancur untuk mempercantiknya.

"Jadi, `kan tamannya kelihatan segar. Kalau cuma polder saja `kan tidak ada seninya walaupun dibuat RTH," kata Ita yang juga Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang tersebut.

Sementara itu, Kepala Pelaksana PT Brantas Abipraya Dimas Yudha selaku kontraktor pelaksana proyek revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang mengatakan pemasangan tiang pancang di Bundaran Bubakan sudah 80 persen.

Dari total 200 titik tiang pancang, kata dia, sampai saat ini sudah lebih dari 120 tiang pancang yang ditanam sehingga diperkirakan dalam seminggu ke depan pemasangan tiang pancang rampung.

Setelah itu, kata dia, berlanjut pemasangan tiang pancang untuk Polder Berok sehingga ditargetkan pada akhir Juli 2018 tahapan pemancangan untuk dua polder tersebut sudah selesai.

"Seminggu lagi pemancangan di polder Bubakan selesai. Nanti, pindah ke polder Berok. Pada akhir Juli 2018, ditargetkan semua pemancangan sudah selesai. Kemudian, berlanjut pengerjaan strukturnya," katanya.

Area pengerjaan proyek revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang itu, meliputi Jalan Letjen Suprapto, Kepodang, Sendowo, Kedasih, Cenderawasih, kemudian pembersihan kawasan Sungai Berok dan Bubakan. 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024