Semarang (Antaranews Jateng) - Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang berencana mengumpulkan kalangan ulama untuk menyusun strategi mengoptimalkan dakwah yang sejuk terhadap generasi milenial.

     "Generasi milenial sekarang ini banyak mendapatkan informasi dari digital, termasuk pengetahuan tentang agama," kata Ketua Panitia Halakah Ulama 5 Unissula Agus Irfan di Semarang, Rabu.

     Pada era digital ini, kata Agus Irfan, dakwah bisa dilakukan di mana pun, terutama ruang-ruang publik di media sosial, internet, dan lainnya di dunia maya yang memiliki jangkauan sangat luas.

     Dakwah, kata pengajar Fakultas Agama Islam (FAI) Unissula Semarang itu, tidak lagi terbatas dilakukan di mimbar dakwah sebagaimana biasanya, seperti di masjid dan majelis-majelis.

     Akan tetapi, Agus Irfan mengatakan bahwa siapa pun dengan gadget bisa menjadi seorang dai atau pendakwah tanpa perlu mementingkan bacaan Alquran,  baik maupun buruk, hingga kapasitas keilmuannya cukup dan mumpuni.

     Asalkan mampu merangkai kata-kata dengan sedikit kemampuan berbicara, lanjut Kepala Pesantren Mahasiswa Unissula itu, seolah sudah sah menjadikannya sebagai pendakwah atau orang yang menyampaikan dakwah.

     "Anomali yang begitu besar ini membuat profesi dai menjadi absurd. Batas-batas menjadi kabur, antara orang yang pandai menyampaikan dakwah dengan orang yang memang menjadi dai," ucap Agus Irfan.

     Padahal, kata Agus Irfan, tidak sembarang orang memiliki kemampuan menafsirkan ayat suci Alquran sebab butuh banyak perangkat keilmuan yang mendukung kemampuan untuk bisa memahami tafsir ayat suci.

     "Namun, generasi milenial tidak berbicara itu. Apa yang dikatakan sesuai teks, ya, sudah itu. Ini yang harus disikapi ulama untuk merumuskan peran efektif mereka dalam membekali generasi milenial," kata Agus Irfan.

     Dengan landasan itu, Agus Irfan mengatakan bahwa Unissula berencana mengumpulkan para ulama untuk merumuskan strategi berdakwah menghadapi era milenial, terutama dakwah wasathiyah atau moderat.

     Sederet ulama dijadwalkan hadir, seperti ulama karismatik asal Rembang K.H. Maimoen Zubair, K.H. Cholil Navis, K.H. Abdul Qoyyum, Prof. Masdar Hilmy, Prof. Ahmad Rofiq, dan Dr. K.H. Mukhlis Hanafi.

     Halakah Ulama 5 Unissula yang akan berlangsung di kampus Unissula dan Hotel Grasia Semarang pada tanggal 11 s.d. 12 Juli 2018 itu akan dibuka langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

     Sementara itu, Wakil Rektor I Unissula Bedjo Santoso, Ph.D. mengakui selama ini belum banyak ulama berpandangan moderat yang memanfaatkan teknologi informasi untuk menghadirkan dakwah yang sejuk.

     "Dari halakah ini, kami akan mengajak para ulama menyusun bagaimana berdakwah secara maksimal, efektif, dan efisien dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi menyasar generasi milenial," kata Bedjo Santoso.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024