Purwokerto (Antaranews Jateng) - Dosen dan peneliti dari Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Suprayogi memperoleh penghargaan "HKTI Innovation Award 2018" dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia.

Saat ditemui wartawan di Purwokerto, Selasa, Suprayogi mengatakan penghargaan tersebut diserahkan pada penutupan acara "Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) 2018" yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 28-30 Juni 2018.

Dalam hal ini, dia memperoleh peringkat pertama dalam kategori Inovasi Hulu Pertanian (Upstream Innovation in Agriculture, On-farming Innovation) berkat padi varietas Inpari Unsoed 79 Agritan yang dirakit bersama Noor Farid dari Fakultas Pertanian Unsoed.

"Kebetulan saya tidak bisa mengikuti acara penyerahan penghargaan tersebut karena ada pelatihan asesor BAN (Badan Akreditasi Nasional) di Yogyakarta yang tidak bisa ditinggalkan. Penerimaan penghargaan tersebut saya wakilkan kepada Pak Farid (Noor Farid, red.) yang kebetulan turut dalam kegiatan pameran," kata doktor dalam bidang ilmu tanaman lulusan Universitas Saskatchewan Kanada tahun 2010 itu.

Lebih lanjut, Suprayogi mengharapkan dengan adanya penghargaan dari HKTI, padi varietas Inpari Unsoed 79 Agritan dapat dikenal oleh seluruh pemangku kebijakan di level pemerintahan.

"Baik di Kementerian Pertanian maupun Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Bahkan, oleh Presiden," katanya.

Dia juga mengharapkan padi Inpari Unsoed 79 Agritan dapat dikembangkan melalui kebijakan pemerintah karena harus diakui bahwa penyebaran dan pengembangan varietas tersebut sangat berat bagi dirinya yang seorang dosen dengan tugas-tugas berat lainnya di luar bidang penelitian.

Ia mengatakan saat penyerahan penghargaan, Staf Kepresidenan menjanjikan akan mengundang tim perakit padi Inpari Unsoed 79 Agritan untuk datang ke Istana pada bulan September guna memberi paparan di depan Menteri Pertanian dan Menteri Desa terkait dengan varietas padi khusus lahan salin itu.

"Saya berharap ini menjadi titik tonggak untuk pengembangan padi (Inpari Unsoed 79 Agritan) ke daerah-daerah yang memang membutuhkan varietas ini. Di samping itu, Inpari Unsoed 79 Agritan sedang mendapat insentif hibah dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi di mana saat ini sudah tahun ketiga sejak 2016," katanya.

 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024