Batang, 3/7 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengusulkan pada Kementerian Perhubungan agar kereta api dapat berhenti di stasiun setempat terkait dengan tingginya minat penumpang yang ingin menggunakan jasa transportasi itu.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Batang Murdiono di Batang, Selasa, mengatakan bahwa jasa transportasi KA kini sudah menjadi idola moda transporatsi bagi masyarakat Indonesia karena lebih cepat menuju sampai tujuan, tepat waktu, bersih, rapi, dan lebih humanis.

"Akan tetapi, kita kesulitan menggunakan jasa tranportasi KA meski memiliki stasiun KA. Oleh karena kami berikhtiar mengusulkan pada Kemenhub agar ada satu KA yang berhenti untuk menaikkan ?atau menurunkan penumpang di Stasiun KA Batang," katanya.?

Ia mengatakan hingga saat ini, pemkab masih menunggu jawaban dari Kemenhub khususnya Dirjen perkeretaapian terhadap surat usulan agar KA dapat berhenti di Stasiun KA Batang.

"Informasi sementara Kemenhub bidang perkeretaapian akan melakukan survei. Kami juga akan minta data resmi penumpang yang naik kereta api melalui Stasiun KA Pekalongan sebagai data pendukung untuk mempercepat usulan kami ke Kementerian Perhubungan agar kereta api bisa berhenti di stasiun Batang," katanya.

Menurut dia, pemkab akan terus berupaya agar KA dapat berhenti di suatsiun setempat dengan mendatangi DAOP IV Semarang untuk koordinasi tentang kejelasan dan informasi usulan surat agar dapat dioporesikan kembali stasiun Batang yang dulu pernah beroperasi itu.

"Rencananya, pekan depan kita lakukan koordinasi dengan datang ke DAOP IV Semarang untuk meminta kejelasan surat usulan tersebut," katanya.

Ia mengatakan pemkab siap memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Kemenhub agar KA dapat berhenti di stasiun setempat.

"Kami siap memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Kemenhub karena perkembangan di daerah ini membutuhkan sekali kereta api yang bisa berhenti di Stasiun Batang. Dengan berdirinya PLTU di Batang dan banyaknya investor yang mendirikan perusaan dan untuk mendukung tahun kunjungan wisata sehingga membutuhkan pengoperasian kembali stasiun kereta api," katanya. 
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024